Selasa, 01 Desember 2015

Kisah Misteri Teror Anak Bajang cerita mistik terbaru

Kisah nyata cerita misteri teror anak bajang hasil aborsi

Janin yang di aborsi itu pun tumbuh dan berkembang menjadi anak bajang.Karena kurang mendapat perhatian,ia pun menteror sang bunda yang telah tega menghabisinya,Dan teror itu pun terjadi saat suami Pratiwi sedang mendapat cuti tidak berlayar.
  Suara itu kembali hadir,seperti malam-malam sebelumnya ,suara tangisan yang menyayat ,yang tidak jelas dimana tempatnya,selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.Dari sudut ke sudut ,Pratiwi dibuatnya kuwalahan untuk menemukannya,menemukan dimana suara itu berasal.
  Saat suara tangisan anak-anak itu terdengar didapur,pratiwi pun berlari ke dapur ,kemudian dicari-carinya disetiap sudut dapur.Seorang diri saja hal itu ia lakukannya,sekalipun di rumah ia tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil.Tetapi sia-sia Pratiwi tidak pernah menemukannya ,meskipun setiap sudut dapur sudah di ubek-ubeknya.
  Pratiwi hampir putus asa.Kini ia hanya duduk-duduk saja ,duduk-duduk pada sebuah kursi dengan kedua siku tertumpu sedemikian rupa diatas meja makan.Kedua telapak tangannya ditelangkupkan ke wajahnya,keningnya basah oleh keringat ,begitu juga hampir dengan sekujur tubuhnya.keringat dingin,di malam yang lumayan dingin.
  Tetapi baru beberapa saat melepas lelah di dapur,suara tangisan anak-anak itu kembali muncul.Pratiwi kaget setengah mati,Pendengarannya di pasang lebar-lebar suara tangisan terdengar jelas dari ruang depan.Pratiwi pun beranjak dari tempat duduknya ,langsung bergerak kedepan,langkahnya terayun mengendap-endap ,ia berharap dengan langkah yang tidak sampai menimbulkan suara ,maka bisa memergoki si empunya suara tangisan.
  Dalam bayangan Pratiwi,yang menangis itu masih anak-anak ,sekitar usia balita ,Pratiwi mengayunkan kakinya dengan hati yang berdebar-debar ,Perasaan harap-harap cemas menyelimutinya,semakin dekat ayunan langkahnya ke sumber suara tangisan itu,hatinya semakin mencekam.
  Karena mengira suara tangisan itu berada di ruang tengah,maka ia pun mencari di setiap sudut ruang tengah ,setiap sudut yang dicurigainya diselidiki sedemikian rupanya.Tetapi sia-sia saja.Diruang tengah itu ,Pratiwi tidak menemukan apa-apa.Lalu ketika suara tangisan itu terdengar di ruang tamu ,maka bergegaslah Pratiwi mengayunkan langkahnya ke ruang tamu dan seperti sebelumnya ,begitu sampai diruang tamu ,suara tangisan itu pindah ketempat lain.
  Pratiwi menghela napas panjang ,perasaan putus asa kembali menggelayutinya bercampur dengan rasa lelah ,kesal dan dongkol.Ingin rasanya Pratiwi berteriak sekeras-kerasnya.Sekedar sebagai pelampiasannya,tetapi ketika hal itu akan dilakukannya ,tiba-tiba kesadarannya terjaga.Keinginan itu pun karuan saja tertahan.Ya,Pratiwi tidak ingin membangunkan anak-anaknya dengan pelampiasaannya itu.
  Sementara suara tangisan anak-anak misterius itu masih berlangsung ,suaranya terdengar sangat menyayat hati,seolah minta di belas kasihani,suara itu masih saja berpindah-pindah ,dan Pratiwi selalu gagal menemukan di mana sebenarnya tempatnya.
  Puncaknya ,Pratiwi pun kembali ke kamarnya .Ibnu suaminya tertidur dengan sangat pulasnya.Seolah sama sekali tidak mendengar suara tangisan itu .Begitu juga ketika ia menengok kedua anak-anaknya di kamar,mereka juga tertidur dengan pulasnya.Sama sekali tidak terusik dengan suara tangisan bayi itu.
   "Mas ,bangun Mas! Bangun....,"puncaknya Pratiwi pun membangunkan suaminya,dengan cara menggoyang-goyangkan tubuhnya .
  "Ada apa? tanya ibnu setelah terjaga ,dengan tanpa bisa menyembunyikan kekagetannya.
 "suara tangisan itu terdengar lagi, Mas...!"kata Pratiwi sambil menatap tajam kepada ibnu ."itu,cobalah dengan baik-baik...Dengar enggak ..Mas?dengar?!,''lanjut Pratiwi dengan ekspresi tercekam.

 Ibnu berusaha membuka pendengarannya lebar-lebar,ia berharap akan mendengarkan suara tangisan bayi seperti yang diberitahukan istrinya.Tetapi sia-sia saja ,karena ia tidak mendengarkan apa-apa,kecuali suara binatang malam yang memecah kesunyian  malam.
  "Saya tidak bisa mendengarkan apapun,Ma...! Saya tidak mendengar suara tangisan bayi yang kamu katakan itu ,"Ibnu pun berterus terang kepada istrinya.
Pratiwi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas jawaban suaminya itu.
"Benarkah Mas Ibnu tidak mendengarnya ?sangat jelas begitu lho,Mas! itu,Mas...! itu,kedengarannya seperti ada diruang tamu ,"Pratiwi memaksa suaminya untuk mempercayai apa yang dikatakannya.
  "Mana Ma?! mana? Aku benar-benar tidak bisa mendengarkannya ! jangan ngacau kamu!,"sergah Ibnu seraya bangkit dan beranjak keluar kamar menuju ruang tamu.Pratiwi mengikutinya dari belakang ,ia berharap bisa menemukan  sesuatu diruang tamu.Namun sia-sia ,di ruang tamu tidak ada apapun,karena suara tangisan bayi itu terdengar Pratiwi sudah berpindah ke tempat lain.
  Karena tidak menemukan apapun diruang tamu ,dengan sangat kesal karena tidurnya telah merasa terganggu ,Ibnu kembali kekamarnya .Tubuhnya di hempaskan ke tempat tidur ,dan mencoba kembali tidur seperti semula.Melihat sikap suaminya yang seolah mengacuhkannya ,Pratiwi sangat dongkol dan kecewa .Apalagi suara tangisan bayi itu kembali terdengar dengan sangat jelas ditelinganya.
  Hampir semalaman Pratiwi tidak tidur gara-gara tangisan bayi yang seolah menterornya itu,Yang membuatnya heran,mengapa teror suara tangisan bayi itu justru terjadi saat suaminya ada dirumah yaitu saat suaminya cuti sedang tidak berlayar.Jika teror itu terjadi saat suaminya sedang pergi berlayar tentu tidak akan berdampak pada hubungannya dengan suaminya.
  "Ma,agaknya kamu perlu memeriksakan diri ke seorang psikiater ,"kata Ibnu kepada Pratiwi pagi itu setelah kedua anaknya pergi kesekolah.
  "kalau Mas hanya ingin mengatakan Aku sudah gila ,gak usah pinjam mulut seorang psikiater,Mas!" sergah Pratiwi dengan sangat ketusnya.
  "Kamu jangan salah sangka begitu,Ma! demi Tuhan ,Aku tidak ada maksud sama sekali untuk mengatakan kamu gila ! jangan picik kamu, Ma! kata Ibnu berapi-api,dengan menahan emosinya yang hampir meledak.
  Pratiwi semakin tersinggung dengan ucapan suaminya yang mengatakan dirinya picik ,kemarahan pun meledak mendadak .Tanpa ampun lagi,taplak meja yang diatasnya terdapat segelas kopi yang tinggal separoh gelas itu,ujungnya di tarik dengan sekuat tenaga,hingga gelas itu pun terlempar dan pecah berkeping-keping.
  Sikap Pratiwi yang tidak terduga itu memantik kemarahan Ibnu ,tanpa ampun lagi ,dengan sekali loncat diringkusnya .pergelangan tangan Pratiwi di cengkeramannya kuat-kuat ,Pratiwi pun meronta ,ia berusaha melepaskan diri sedemikian rupa.Tetapi sia-sia karena yang terjadi berikutnya sebuah tamparan tangan Ibnu melayang di pipinya .Pratiwi pun menangis sejadi-jadinya.
  Sejak kejadian itu hubungan keduanya menjadi sangat terganggu .Hampir tidak ada pembicaraan di antara keduanya ,mereka hanya kelihatan baik-baik saja didepan kedua anaknya,Begitu hanya berdua mereka kembali kaku.sama sekali kaku.Ibnu sendiri heran dengan keadaan rumah tangganyan itu.Selama hampir 12 tahun itu berumah tangga, baru kali ini biduk rumah tangganya seperti diterpa badai.
  Dua hari lagi masa cuti Ibnu habis .itu artinya ,Ia harus kembali berlayar mengarungi samudera ,berpisah dengan istri dan anak-anaknya.Mengingat semua itu,Ibnu menjadi sangat gelisah .Ia ingin memanfaatkan waktu dua hari yang tersisa itu dengan baik-baik saja.Tetapi rupanya sulit sekali untuk memperbaiki hubungannya dengan istrinya .Sikap kaku Pratiwi pun tidak juga berubah,sekalipun Ibnu sudah berusaha mencairkannya sedemikian rupa.
  Dalam keadaan hampir putus asa ,Ibnu pergi keseorang kenalannya yang dianggap bisa membantu memecahkan persoalannya .Jolang menyambut kedatangan Ibnu dengan penuh suka cita ,setelah basa basi sekedarnya Ibnu pun secara terang-terangan menceritakan apa yang terjadi pada istrinya.
  "sebenarnya saya ingin mempercayainya ,tetapi saya tidak pernah sekalipun mendengar suara tangisan bayi itu.Apakah saya harus membohongi diri saya sendiri,dengan pura-pura mendengarnya ?saya tak bisa lakukan itu jolang ...sekalipun saya tau,dengan pura-pura percaya terhadap apa yang dialami istri saya  belakangan ini,bisa menyenangkannya ...."kata ibnu kepada Jolang
  "Begitulah kebenaran,Ibnu...kadang memang terasa sangat pahit dirasakan ,mestinya istrimu itu tahu bahwa hal-hal yang bersifat gaib itu sangat spesifik .Pengalaman mistik yang terjadi pada seseorang ,tidak selalu terjadi pada yang lain sekalipun berada di dalam satu ruang dan waktu yang sama.Seperti halnya kamu dan istrimu  dalam kasusmu ini,''urai Jolang merespon ucapan Ibnu
  "Waktu saya tinggal dua hari lagi di darat ,karena itu saya minta bantuanmu ,Jolang..."pinta Ibnu penuh harap.
  ''Saya tahu kamu punya kemampuan untuk hal-hal yang terkait dengan yang dialami istriku itu..."
  Jolang tidak keberatan,setelah Ibnu bercerita panjang lebar atas kejadian yang dialami istrinya,ia pun merasa tertantang untuk membuktikan kebenarannya.Saat itu pula jolang pergi kerumah Ibnu.Pratiwi yang sudah cukup lama mengenal Jolang menyambut kedatangan sahabat suaminya itu dengan senang hati.Dengan antusias sekali ia ceritakan kejadian yang di alaminya.
  "Mas Ibnu tidak percaya dengan yang saya alami Mas Jolang,"kata Pratiwi kepada Jolang secara terang terangan
"kalau Mas Jolang ingin buktikan kebenaran dari perkataan saya ini, sebaiknya jangan pulang.Sebab,suara tangisan bayi itu muncul hampir selalu saya dengar ketika waktu lepas tengah malam.Sungguh Mas Jolang ,saya akan sangat berterima kasih ,jika Mas Jolang bersedia menerima penawaran saya ini..."
  "Baiklah tiwi,saya tidak akan pulang sampai besok pagi,mudah-mudahan malam nanti suara tangisan bayi itu bisa kita dengar,syukur-syukur kalau bisa saya ketahui penyebabnya ,Hanya dengan mengetahui penyebabnya ,saya baru bisa memberikan solusinya.."kata Jolang.
  "Ya Jolang,mudah-mudahan semuanya akan selesai dengan kedatanganmu ini,"tukas ibnu penuh harap.
  Malam mulai mengepakkakn sayapnya dengan kedatangan Jolang itu,hubungan antara Ibnu dan Pratiwi mulai ada gejala membaik.Rupanya Prattiwi memberikan apresiasi positif terhadap upaya suaminya mendatangkan Jolang,yang dianggapnya cukup mempunyai bakat untuk urusan dunia supranatural.Dan malamitu,mulai ada tegur sapa di antara keduanya sekalipun masih canggung-canggung.
  Waktu terus bergerak ,malam semakin merangkak tua.Langit terlihat murung,tanpa cahaya  bintang dan rembulan.Satu-satunya cahaya alam adalah kerlap-kerlip kunang-kunang,itupun hanya satu atau dua ekor saja yang mengangkasa.Ibnu,Pratiwi,dan Jolang seperti di paksa menunggu sebuah peristiwa yang mendebarkan.Pratiwi terlihat cemassekali.ia khawatir,jika suara tangisan bayi yang didengarnya setiap malam sejak masa cuti suaminya ,tidak muncul dimalam itu.
  "Teng...,"tiba -tiba terdengar suara lonceng dipukul satu kali,dan itu sebagai tanda kalau waktu telah menunjukan pukul 01.00
  "sudah jam satu,"kata Pratiwi tiba-tiba
''Dan suara itu belum muncul juga ,kan?!" celetuk Ibnu seolah hendak menyindir Pratiwi.Pratiwi pun tidak bisa menyembunyikan kerisauannya ,ia takut sekali kalau suara tangisan bayi itu tidak muncul.Jika hal itu sampai terjadi ,maka Ia bisa kehilangan muka di hadapan Jolang.Diam-diam di puncak kerisauannya ,Pratiwi berdoa agar suara tangisan bayi yang terdengar malam-malam sebelumnya akan terdengar lagi malam ini.
  Harapan Pratiwi tidak sia-sia ,suara tangisan itu pun muncul secara tiba-tiba,hingga membuat hati pratiwi sontak gembira.Bukan hanya Pratiwi saja yang mendengarnya ,tetapi juga Jolang
 "Ya saya mendengarnya...jelas sekali,"kata jolang tiba-tiba

 ''Bagaimana Mas Ibnu?! Masih tidak percaya dengan yang saya alami ?'' tanya Pratiwi kepada Ibnu dengan penuh kemenangan.
 "Maaf ,saya sama sekali tidak mendengarnya,Tetapi bukan berarti saya tidak percaya dengan kalian ,karena saya yakin di antara kalian berdua tidak ada persekongkolan,"kata Ibnu berusaha bijaksana
  "Jolang,"kata Ibnu sambil menatap Jolang "saya mohon bantuannya untuk membebaskan istri saya dari suara-suara itu ,biar ketika berlayar nanti saya bisa tenang..."
  "Baiklah Ibnu ,sepanjang saya bisa ,pasti akan saya lakukan ,"kata Jolang mantap.
  "Tetapi maaf Jolang ...terpaksa saya tidak bisa menemanimu ,saya sudah ngantuk sekali,sudah nggak kuat rassanya.sekalil lagi maaf..."kamu biar di temani istriku saja ya?!" kata Ibnu seraya mohon diri dan langsung melenggang ke kamarnya ,setelah Jolang mempersilahkan.
  Kini hanya tinggal berdua saja ,Pratiwi dan Jolang.Suara tangisan bayi itu masih jelas terdengar di telinga keduanya ,seperti malam-malam sebelumnya ,tempatnya selalu berpindah-pindah.Tetapi baru malam itu Pratiwi baru mencari sumber tangisan bayi itu hingga keluar rumah .Ya ,baru malam itu saja..

 Langkah keduanya pun akhirnya terhenti di sebuah rumpun bambu yang terletak di sudut  pekarangan belakang rumahnya .Tiba -tiba saja hati Pratiwi berdebar-debar saat menatap sebuah pohon yang ditanamnya sendiri sebagai tetengger atau tanda .Tanda bahwa beberapa waktu lalu ia telah menanam janin yang digugurkan dari kandungannya .Kenangan perselingkuhannya dengan lelaki yang mengisi kesepian-kesepian di saat ditinggal Ibnu berlayar.
  "Penyebab ini....."kata Jolang tiba-tiba,dengan nada yang mantap sekali ssambil menunjuk  ke arah tetengger itu."percayalah kepadaku mbak tiwi...sebenarnya ia hanya khawatir dengan kepulangan Ibnu ,perhatian mbak tiwi kepadanya berkurang .Jadi sebenarnya kemunculan di hampir setiap malam itu,hanya cara dia untuk mengingatkan mbak tiwi saja..!"
  "Aduh ,bagaimana ini kalau Mas Ibnu sampai tahu,?''Pratiwi keceplosan ngomong hingga Jolang semakin merasa yakin ,kalau sudah ada yang tidak beres dengan istri kawannya itu.
  "Saya mohon Mas Jolang ...sungguh ,saya memohon sekali kepada Mas Jolang ...Jangan sampai Mas Ibnu tahu akan hal ini.kasihan anak-anak kami ,kalau sampai terjadi perpisahan diantara kami..."
suara Pratiwi terdengar memelas sekali.
  "Saya janji Mbak Tiwi....,tidak akan memberitahukan hal ini kepada Ibnu,"kata Jolang bersungguh-sungguh ,hingga membuat Pratiwi secara spontan mengekspresikan kegembiraannya dengan cara menjabat  tangan Jolang sebagai ungkapan rasa terima kasih.
   "Terima kasih Mas Jolang....Terima kasih....
Mas jolang sudah mau mengerti saya....,"ujar pratiwi basa-basi
   "Tetapi satu hal yang mbak Tiwi harus ingat ,bahwa serapih-rapihnya menyimpan bangkai ,satu ketika akan tercium juga baunya,''kata Jolang membuat Pratiwi tiba-tiba tertunduk kelu
"saya hanya bisa berdoa saja,semuanya akan berakhir baik-baik saja ..."lanjut jolang meninggalkan kerisauannya tersendiri di sudut hati Pratiwi yang paling dalam.

You May Also Like

Subscribe by Email

Kisah Misteri Teror Anak Bajang cerita mistik terbaru
4/ 5
Oleh