Senin, 30 Mei 2016

Kisahku,Menikah Dengan Jin Tampan Pemberian Kyai

Ada agama tertentu yang menafikan hantu.Mereka dilarang percaya adanya hantu.Namun agama Islam,agamaku,sangat mempercayai adanya hantu.Hantu adalah bangsa jin yang menirukan sesuatu diluar dirinya.Sementara aslinya,berbentuk tampan untuk pria dan cantik bagi yang wanita.Tapi karena kemampuan mereka berubah rupa,maka jin terkadang menyerupai sesuatu yang buruk.Sedang pada saat dia menjadi cantik,dialah kuntilanak.
  ''Kalau gaib yang tampan itu apa kiyai?''tanyaku.
''Pada saat jin pria menjadi tampan,dialah bernama Antu Laegu,hantu ganteng yang banyak menggoda wanita bangsa manusia.Jin juga ternyata punya pemerintahan,kerajaan dan punya menteri-menteri dan rakyat.Yang berkeliaran menjadi hantu,genderuwo,kuntilanak dan Antu Laegu itu,adalah jin rakyat,yang berkeliaran dimana-mana.Sedangkan para Raja,presiden ,duduk di singgasananya.Ada yang didarat,dilaut dan udara.Yang diudara itu diatas gunung,yang dilaut itu di samudera,yang didarat itu dibumi dimana-mana pada seluruh dunia,''kata kiyai Yoyol,pakar penakluk jin banten,kepadaku.
  Aku berkenalan dengan kyai Yoyol saat kami sama-sama pulang dari Amerika serikat.Saat kami naik pesawat American Airline bersama dari Michigan City,negara bagian Indiana,menuju Los Angeles.Dari Los Angeles kami bersama-sama ke Hawai lalu terbang ke Jayapura,papua.Dari Jayapura,kami sama-sama pula terbang ke bandara Soekarna-Hatta,kota Tangerang,Banten.
  Pada saat di Michigan City,saya sudah memperhatikan kyai Yoyol,Dia diantar oleh beberapa orang Amerika berkulit putih,yang sangat menghormatinya hingga pada saat itu di hendak berangkat terbang meninggalkan puluhan orang Bule itu,mereka mencium tangan dan semua memeluknya.
'' siapa orang indonesia satu ini kok banyak bener bule yang mengantar dia?''batinku,saat itu.
  Michigan city,pada bulan januari 2012 itu,sedang musim dingin,udaranya menunjuk angka minus 15 derajat celcius.Dingin sekali dan dimana-mana diselimuti salju.Aku dan semua orang mengenakan jas bulu,blazer winter,jaket berlapis dan tebal untuk menahan dingin.Tetapi anehnya,orang ini malah hanya pakai baju koko berpeci.Dia tidak nampak kedinginan dan tenang sekali,semua orang bingung melihat tubuhnya yang begitu kuat menahan dingin.
  Begitu masuk dalam pesawat dan duduk disebelahku,tokoh ini terus berdzikir,mulutnya berkomat-kamit berdoa.Sesekali ia berbicara sendiri seperti orang gila.Belakangan barulah aku tahu bahwa dia sedang berbicara dengan ratusan jin miliknya yang ikut dia kemana dia pergi.
  Sesampai di Bandara Soekaarna Hatta,pria Tua yang aku ketahui bernama Kyai Yoyol itu memberikan alamatnya kepadaku.Dia meminta aku membawa satu jin prianya yang katanya sangat tampan.
''Jin ini bisa mendampingimu kemanapun kamu pergi,membantu menyelamatkanmu jika dalam marabahaya dan dapat mencarikan engkau uang jika kamu memerlukan uang,''desis Kyai Yoyol,serius.
  Sebagai penajam,aku memberikan mahar kepadanya 500 dollar,sesuai dengan permintaannya.''Dengan 500 dollar US ini kamu bisa mendapatkan 5 juta Dollar kata Kyai Yoyol,sambil berpamitan.
 ''Bagaimana caranya kyai bila menuju tol saya lakukan?''tanyaku.Kyai tidak menjawab,dia langsung naik kendaraan Fortuner miliknya yang disetiri oleh anak muridnya ,Haji Hamid Suhardi.
  Senja itu,Aku berpisah dengan Kyai Yoyol,dia pulang kerumahnya di Babakan Pinang,sedangkan aku pulang kerumahku di jalan kembang kwitang,jakarta pusat.Aku segera naik taksi menuju tol dalam kota,Sedangkan Kyai Yoyol melewati pintu belakang via jalan kecamatan Neglasari di kota Tangerang menuju Babakan Pinang,Banten.
  Sepanjang perjalanan di taksi,aku merasakan ada orang yang duduk di sebelahku,Aku merasakan ada sosok lain,tapi sayang aku tidak dapat melihatnya.
  ''Suatu hari engkau akan melihat jin milikmu itu,dia tampan sekali mirip Tom Barenger,''cetus Kyai.
Makanan Jin pendampingmu itu sederhana tapi berat dilakukan,demikian kata kyai,soal makanan jin itu.
  ''Apa makanannya kyai?''tanyaku.
makanannya adalah wiridan adalah zikir yang rutin.Kau harus selalu berdzikir yang rutin untuk dirimu dan untuk dia kepada Allah Azza Wajalla,''ungkap kyai.
  Memang sejak aku di serahkan slah satu jin dari seratus jin kyai,aku mulai berdzikir.Bahkan belakangan,zikir itu kulakukan setiap aku ingat,bahkan aku lakukan di manapun.Pada saat ngobrol dengan orang pun aku berdzikir.
  ''Ketika zikrullah menjadi satu darah denganmu,saat itu pula kau akan mampu melihat sosoknya yang tampan,''ungkap kiyai.
Walau aku tidak dapat melihatnya,tiba-tiba aku merasakan dia ada.Dia duduk disebelahku dan aku mendengar desah nafasnya yang halus.Bahkan aku merasakan belaian tangannya yang lembut,menyibak rambutku yang panjang dan terkena angin dari jendela taksi yang sedikit terbuka.Aku sengaja membiarkan jendela itu sedikit terbuka agar rambutku agar terus dibelai oleh teman baruku ini pria tampan dari bangsa jin.
  Setelah jam perjalanan di tol,sampailah taksi itu ke jalan kembang kwitang,rumahku.Adikku,Faizah dengan sumringah menyambutku.Dia membantuku mengangkat koper berisi oleh-oleh dari Amerika Serikat.Tiga koper itu di bawa oleh Faizah satu,aku membawa satu dan satu lagi di bawakan oleh supir taksi.Sopir itu dengan kebaikan hatinya,membawa koper yang paling berat dan paling besar.
  Dia mengikuti aku naik kelantai atas rumahku.Sopir itu ternyata berwajah tampan,wangi dan ramah sekali.Setelah aku mengucapkan terimakasih dan membayar ongkos taksi,sopir itu tiba-tiba lenyap seperti angin,menghilang entah kemana.Aku dan Fauziah kebingungan,lalu kami menghambur turun ke tempat parkir taksi.
  Duh gusti,ternyata taksi itu tidak ada lagi.Lalu,saya tanya dengan pedagang rokok di depan pagar rumah kami,Bang Dasim,kemana taksi itu pergi.Dasim pun cerita,bahwa taksi itu sudah pergi saat kami naik ke tangga rumah lantai atas.
  ''Lha yang membawakan koper besar tadi siapa?''tanyaku kepada Dasim.
''Koper itu di bawa oleh pria bule,laki-laki asing yang bertubuh tinggi dan tampan.Tadinya saya kira pacar neng Faizah dari Amerika,''Komentar pak Dasim ,serius.
  Sadarlah aku,bahwa jin pendampingku itu menyamar sopir taksi kepadaku dan menyamar pria bule terhadap Pak Dasim.Pak Kyai Yoyol pun mengatakan di telpon,kepadaku,jinku itu bisa menyamar menjadi siapapun,namun pada aslinya,dia mirip pria Amerika tampan,seperti Tom Baranger.
  Belakangan,januari tahun 2014 ini,dia maujud menjadi Tom Baranger,dia bertubuh tinggi atletis,tampan dan lembut serta berwibawa.Siapapun yang aku kehendaki,akan dapat melihatnya.Maksudnya bukan hanya aku.Siapa saja yang mata batinya aku buka,akan dapat melihat bahkan berinteraksi dengan Tom Baranger.
  Diluar dugaan,perusahaan tempat aku bekarja bangkrut.Para petinggi melakukan korupsi beramai-ramai dan usaha merugi terus.Arkian perusahaan besar ini pun,dinyatakan pailit,lalu gulung tikar.Maka itu otomatis aku kehilangan pekerjaan.Namun beruntunglah aku,memiliki jin piaraan Tom baranger.Tom lah yang mencarikan aku uang.Dia masuk kerumah para koruptor dan mencuri uang hasil korupsi para rampok uang rakyat itu.Tom bisa mengambil uang sebanyak-banyaknya,namun tidak boleh kugunakan untuk bersenang-senang.Uang yang didapat harus digunakan untuk menolong orang miskin,anak yatim piatu dan korban bencana alam yang menderita.Dalam menyumbang,aku dilarang pula menyebut nama,Artinya ketika tangan kanan memberi,tangan kiri tidak boleh tau.
  Karena aku telah begitu dekat dan sayang kepada Tom Baranger,maka Kyai Yoyol menikahkan aku dengan jin ini.Pernikahan itu dilakukan di Pulau Dili,tengah Samudera Hindia di Banten Selatan.Emas tiga puluh batang diberikan oleh Tom Baranger untukku sebagai mahar,emas kawin pernikahan kami.Emas itu hingga 20 januari lalu aku simpan di Bank Swiss,Eropa Barat.
  Kini Tom Baranger menjadi suamiku.kami pindah tinggal di kabupaten Raja Ampat,papua barat,di tepi Laut Singal,kami membangun villa besar dan disitulah kami berdua tinggal.Masyrakat Papua Barat khususnya Raja Ampat,dapat melihat dengan jelas wajah suamiku ini.Mereka pikir Tom Baranger adalah manusia biasa sebagaimana kebanyakan pria bule yang usaha jasa wisata di Raja Ampat.
  Untuk tidak membuat masyarakat curiga dari mana saya dapatkan uang,saya berkamuplase membuka rumah wisata.Aku membangun villa peristirahatan dan bungalow empat belas cottage di tepi Laut Bangil.Investasiku tidak terlalu besar untuk usaha ini,hanya 300 milyar.Uang dari Tom Baranger yang memotong uang-uang pedagang narkoba dan para koruptor kakap.
  Sementara itu ada 130 karyawan yang dilibatkan.Seratus dari bangsa manusia dan 30 dari bangsa jin.Anak buah Raja Jin Raja Ampat,king Abdul Manaf,semuanya diturunkan.Karyawan lain,bisa berinteraksi dengan 30 jin ini,mereka semua tidak mengetahui bahwa yang 30 ini bangsa jin,mereka tahunya manusia biasa seperti mereka.
  Walau hanya iseng,diluar dugaan usaha ini maju pesat.Banyak pelanggan datang,terutama turis-turis asing dari Australia,Amerika,Inggris dan Italia.Bahkan semua turis yang datang mengaku puas dengan fasilitas dan pelayanan kami,untuk mereka berjanji akan datang lagi ke Raja Ampat dan menginap di bungalow kami.
  Ketika sedang asyiknya aku menangani bungalow dan perhotelan kami,tiba-tiba Tom Baranger menghilang.Tidak ada hujan tidak ada panas,Tom,Jinku suamiku itu,raib entah kemana.Aku segera menelpon Kyai Yoyol,namun istrinya mengagetkanku,menyebut bahwa Kyai Yoyol telah meninggal dunia dua hari yang lalu,pas disaat Tom Baranger menghilang.
  Pada hari di saat Tom Baranger pergi,pada saat itulah Kyai Yoyol meninggal.jangan-jangan,pikirku,karena Kyai Yoyol meninggal,tuannya wafat,maka Tom Baranger kembali ke tempat asalnya di Pulau Christmast Island,Australia,kepada induk semangnya,Raja Jin Jalaludin Umar.Sebab,Kyai Yoyol pernah bercerita,bahwa Tom Baranger,di ambilnya di Pulau milik Australia itu.
  Jujur saja,walau suamiku itu bangsa jin,tapi aku sangat panik di buatnya.Aku merasakan bahwa dia seperti manusia biasa,pikirku aku berkorban pindah ke Papua Barat,karena dia,karena sarannya.Namun,disini,ternyata aku di tinggalkannya sendiri dan dia entah pergi kemana.Mungkinkah dia kembali ke Raja Jin di Pulau Christmast Island,Australia atau dia menikah dengan wanita lain?entahlah aku panik dan cemas.Apalagi setelah aku tahu bahwa Kyai Yoyol meninggal dunia,maka sempurnalah penderitaan batinku saat ini.
  Untuk menghormati Kyai Yoyol,aku segera terbang ke Jakarta lalu naik taksi ke Banten,kerumah keluarga Kyai Yoyol untuk mengucap belasungkawa dan sekalian memberikan uang berduka kepada istri Kyai.Hari itu adalah hari sabtu wage 25 januari 2014,sesampainya di rumah Kyai Yoyol aku terkejut.Ternyata Tom Baranger sudah ada disana dalam keadaan lusuh,tubuhnya lunglai dan matanya nanar ke atas.Dia tidak ingat siapa-siapa lagi,dia tidak tahu siapa aku,siapa istrinya ini.Orang lain tidak dapat melihat Tom Baranger,kecuali aku dan istri Kyai Yoyol,Bu Hajjah Maimunah.
  Setelah aku memeluk Bu hajjah Maimunah,Bu Hajjah menangis tersedu di bahuku.Aku pun demikian,aku bersedih kehilangan kyai Yoyol dan Tom Barranger ,anak asuhnya yang dinikahkan denganku,jadi aneh dan tak ingat siapa-siapa lagi.
  ''Tom Baranger,jin muslim suamimu itu,menyedihkan kematian Kyai Yoyol.Dia terbang dari Papua Barat tanpa memberitahumu saat dia mengetahui Kyai Yoyol meninggal.Dia menangis dan tangisnya kebanyakan air mata,membuat dia lemas dan tidak ingat siapa-siapa lagi.Dia sebentar lagi masuk ke alamnya kembali dan tidak akan kembali kedunia ini selama-lamanya,''cerita Bu Hajjah Maimunah,sambil terisak.
  Bu Hajjah Maimunah meminta aku memberikan penghormatan terakhir kepada Tom Baranger karena dia akan segera raib untuk selama-lamanya.Aku mendekati Tom yang terkapar dan mencium keningnya.Aku memeluk tubuh Tom dan mengucapkan maaf serta terimakasih yang tak terhingga kepadanya.Dalam hitungan detik,setelah aku memeluknya,Tom raib,dia menghilang bagaikan spiritus dilalap api.
  Hingga kini aku tidak menemukan Tom lagi dan untuk selamanya aku tidak bertemu dia.Namun atas restu Bu Hajjah Maimunah,aku kembali ke Papua Barat dan memulai aktifitas baru kehidupanku tanpa Tom.Aku tidak tahu bisa melanjutkan hidupku di Raja Ampat,namun Bu Hajjah memberiku dukungan,dia yakin aku bisa membangun usaha ini tanpa Tom dan menikah dengan manusia biasa.
  Lelaki dari bangsa manusia karena itulah sunatullah,yang benar,manusia menikah dengan manusia,dik bukan dengan bangsa jin.Kata Bu Hajjah,sambil mengantarkan aku ke mobil rentalku,melaju ke Bandara Soekarno Hatta ,kembali ke Papua Barat.
kisah dialami oleh Nani Sumarni

You May Also Like

Subscribe by Email

Kisahku,Menikah Dengan Jin Tampan Pemberian Kyai
4/ 5
Oleh