Senin, 28 Desember 2015

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala di Bangunan Tua

Mengerikan jika kita sendiri yang mengalami cerita hantu jepang tanpa kepala di bangunan tua ini. Kabarnya makhluk yang mengaku merupakan korban kekejaman dari bangsanya sendiri semasa penjajahan ini dahulu nya menjadi salah satu pasukan perang jepang yang ditugaskan menguasai wilayah Magelang Jawa Tengah dari tangan Belanda. Menurut penuturan seorang sahabat melalui email berikut ini kisahnya.
cerita-hantu-jepang-tanpa-kepala
Selamat malam perkenalkan nama saya Yoga tinggal di Magelang Jawa Tengah. Saya tertarik untuk mengirimkan cerita hantu jepang ini pada admin www.ceritamantramisteri.blogspot.com agar dapat menambah koleksi kisah misteri dalam situs ini. Barang kali sedikit kuno bagi teman-teman yang tinggal sedaerah dengan saya karena cerita ini memang sangat terkenal di wilayah saya.

Cerita hantu tanpa kepala ini sudah sejak semasa kakek nenek saya dulu bau kencur hingga kini masih kerap menjadi perbincangan masyarakat di dusun kami. Pasalnya penampakan hantu yang digambarkan bertubuh tegap namun tidak terlalu tinggi ini hingga kini masih sering menampakkan diri di sebuah bangunan tua yang umurnya diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Asal Usul

Menurut salah satu sesepuh di kampung saya yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan makhluk halus konon dulunya hantu tanpa kepala itu merupakan anggota pasukan Jepang  semacam batalyon yang ditugaskan mengambil alih seluruh wilayah Jawa Tengah dan termasuk Magelang.

Menurut ceritanya anggota pasukan yang kemudian diketahui namanya Tajima ini semasa tugasnya terlibat kisah asmara dengan wanita setempat. Padahal dari kedatangannya ke Indonesia dia telah diwanti-wanti oleh komandannya untuk tidak membawa perasaan dalam bertugas,  (kalau bahasa alaynya Baper kali ya).

Secara sembunyi-sembunyi Tajima menjalin asmara dengan perempuan asli Magelang yang bernama Raminten. Namun nahas ketika komandan batalyonnya mengetahui kisah asmara mereka, dengan menggunakan kekuasaannya sang komandan meminta Tajima untuk menghabisi wanita yang ia cintainya dengan alasan menjadi penghambat tugas sekaligus aib seluruh pasukannya.

“Sebagai hukuman kamu harus menghabisi wanita itu dengan tanganmu sendiri, dan bawakan kepalanya ke hadapanku sebagai bukti kamu telah melaksanakan tugasmu, jika tidak jangan tanya jika kepalamu sendiri yang akan terpisah dari badanmu”

Begitu kurang lebih perintah komandan batalyon menugaskan Tajima dengan kejam dan tanpa perasaan. Tanpa bisa berbuat banyak di hadapan komandannya Tajima hanya dapat berkata siap sebagai seorang pasukan melaksanakan perintah komandannya.

Namun yang namanya terlanjur cinta tentu dia tidak tega melihat kekasihnya menderita, telebih harus membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Singkat cerita Tajima memutuskan untuk keluar dari batalyonnya secara diam-diam karena memihak pada Raminten dan berharap bisa menjalani sisa hidupnya di Indonesia bersama sang kekasih. Dengan berdalih akan melaksanakan tugas dari komandannya ia segera bergegas pergi membawa sebilah samurai yang diselipkan dalam pinggannya.

Dalam pelariannya Tajima mengabarkan pada Raminten untuk segera ikut dengannya pergi meninggalkan kampung karena keselamatannya akan terancam. Barang kali dulu mereka ingin bersembunyi di bawah lereng gunung merapi agar tidak ditemukan oleh pasukan Jepang yang pastinya akan mencari keberadaan Tajima yang telah membelot dari tugas negaranya.
Sebelum sampai keduanya di lereng gunung merapi rupanya komandan pasukan Jepang telah menyadari jika Tajima salah satu pasukannya telah berkhianat. Seluruh anggota pasukan dikerahkan untuk mencari keberaan Tajima dan membawanya baik secara hidup-hidup maupun mati.

Akhirnya pasukan Jepang tersebut menemukan Tajima dan kekasihnya yang tengah bersembunyi di salah satu rumah milik Lurah di daerah kami. Tanpa babibu pasukan Jepang yang tak lain adalah teman-teman Tajima menggeledah seluruh isi rumah dan menumpas seluruh orang yang tinggal di sana.

Karena tidak tahan dengan kekejaman teman-temannya akhirnya Tajima keluar dari persembunyiannya dan mencoba memberikan perlawanan dengan samurai yang ada di tangannya. Sementara itu Raminten diminta untuk tetap bersembunyi walau apapun yang terjadi.
Akhir pergulatan Tajima tewas secara mengenaskan dengan luka tembak di dadanya. Sebagai bukti mereka telah membunuh Tajima salah seorang pasukan memenggal kepalanya dan membawanya pada sang komandan.

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala

Semenjak peristiwa kejam tersebut rumah mantan Lurah pada masa penjajahan Jepang dulu kosong tak berpenghuni. Tak lama dari kejadian itu banyak sekali warga di daerah sini yang melihat penampakan hantu baik di teras bangunan maupun di pekarangan. Sosok hantu yang kerap menunjukkan keberadaannya tak lain adalah hantu kepala buntung.

Hingga saat ini bangunan tua tersebut masih ada dengan kondisi reot dan tak terawat, hantu tanpa kepala yang diyakini menjadi penghuni rumah seram tersebut hingga kini masih sering menampakkan diri.

Terakhir terjadi di pertengahan bulan lalu dimana salah satu warga yang tengah melakukan ronda rutin mengaku melihat penampakan hantu kepala buntung tepat ketika ia patroli di depan bangunan tua yang melegenda itu. Saya sendiri tak berani melewati rumah tak berpenghuni itu di malam hari, apa lagi lebih dari jam 9 malam bisa dipastikan saya memilih melewati jalan alternatif lain meskipun lebih jauh dan memutar.

Cerita hantu jepang tanpa kepala di bangunan tua inilah kisah paling seram yang terjadi di daerah saya. Semoga tulisan saya ini dapat menjadi hiburan bagi rekan-rekan pencinta kisah misteri di Indonesia. Baca juga misteri rumah hantu bekas pemakaman.

You May Also Like

Subscribe by Email

Cerita Hantu Jepang Tanpa Kepala di Bangunan Tua
4/ 5
Oleh