Jumat, 04 Desember 2015

Cerita nyata Mbah Fanani Sang pertapa Dieng

Mbah Fanani sang PerTapa dari Gunung Dieng segera akan akhiri tapanya

Manusia memiliki beragam cara untuk menemukan jati dirinya ,Diantaranya melalui cara bertapa.Pada umumnya bertapa dilakukan ditempat sunyi seperti hutan,goa atau tempat yang tidak terlihat orang.Namun ada juga yang dilakukan orang ditempat terbuka ditengah keramaian umum.Dalam budaya jawa ,tapa seperti itu disebut topo rame (bertapa di keramaian).Ada pula topo bisu (bertapa dengan tidak bicara) dan topo edan (bertapa dengan sikap seperti orang gila).
  Nah topo rame itu yang di jalani Mbah Fanani selama 30 tahun.Dia sempat bertapa di beberapa tempat dan selama 20 tahun terakhir mbah Fanani memilih bertapa di tepi jalan desa dieng kulon,kecamatan batur,kabupaten banjarnegara.Lokasinya sekitar dua kilometer dari kawasan candi dieng.Lokasi ini berbatasan dengan desa dieng wetan yang termasuk wilayah kabupaten wonosobo.
  Setiap pasti memiliki tujuan,seringkali tujuannya terdengar absurd bagi mereka yang tidak memahaminya .Alasan yang digunakan pun bermacam-macam mulai dari hal klenik seperti mendapat bisikan gaib,sampai politisi semisal menunggu datangnya Ratu Adil atau Satrio Piningit.
  Demikian juga yang dijalani Mbah Fanai.dia meyakini akan datangnya Ratu Adil atau satrio piningit.Untuk menyambut kedatangannya Mbah Fanani bertapa di tepi jalan.Sehari-hari ia hanya duduk diam membisu di bawah tenda terpal berukuran kecil.Dia tidak pernah mengeluarkan sepatah kata pun.Dia makan dan minum dari pemberian warga sekitar,tapi tidak seorangpun tahu kapan membuang kotorannya.Bahkan tidak seorangpun tahu kapan dia berdiri dan keluar dari tendanya.
  Namun kini Mbah Fanani tengah bersiap untuk mengakhiri tapanya,tanda-tanda tersebut semakin jelas setelah mbah Fanani mulai terbuka dengan warga yang semakin ramai berkunjung ke gubuknya dengan berbagai tujuan dari minta nomor togel sampai naik pangkat.Padahal beberapa tahun sebelumnya,sikap mbah fanani sangat tertutup dan benar-benar tidak mau berkomunikasi.
  Wahyu,salah seorang warga setempat membenarkan adanya perubahan sikap mbah Fanani merespon dengan baik orang-orang yang datang kepadanya.
   "katanya pernah ada yang meminta tolong di carikan kalungnya yang hilang. Mbah Fanani lalu menunjuk sesuatu ,seperti pertanda,setelah di cermati dan di datangi tempat seperti di isyaratkan Mbah Fanani.kalung tersebut berhasil ditemukan,"kata dia.
  Wahyu sendiri pernah meminta tolong ke mbah Fanani,namun ia merahasiakan permintaan tersebut,masalah pribadi,jika di ungkapkan nanti ada yang tersinggung.
  "Waktu itu saya ada keperluan pribadi.Diam-diam saya datang ke gubuk mbah fanani,setelah saya cerita masalahnya,mbah fanani seperti tersenyum lalu memberikan sesuatu(benda yang diberikan namun jangan ditulis).Tidak lama setelah itu,saya bisa menyelesaiakan masalah yang saya hadapi,"tutur wahyu

 wahyu meyakini semua orang yang datang ke tempat mbah Fanani pasti memiliki masalah seperti dirinya dulu.Cuma masalah setiap orang kan beda-beda,Ada yang bermasalah karena dililit utang ,tidak kunjung mendapat jodoh atau menjadi pengangguran abadi,ujaar wahyu sambil tersenyum.
  Warga setempat juga meyakini mbah fanani memiliki kesaktia.Menurut Taifin ,ketua RT 1/RW 1Desa Dieng kulon ,mbah fanani pernah ditemui di Makkah ,Arab Saudi ,oleh seorang warga banjarnegara.
  "Pernah ada yang ketemu mbah fanani di Makkah .Waktu itu cleaning servis ka'bah yang ketemu,kebetulan dia itu orang banjarnegara ,katanya pas dia ngepel lantai sekitar ka'bah ketemu dan kenalan dia mengaku namanya mbah fanani dan tinggal di dieng.Nah pas si cleaning service pulang kampung ,dia kesini nyari mbah fanani terus pas ditemuin katanya emang bener  dia ( mbah fanani) yang waktu di makkahh ketemu,"kata taifin.
  Warga pun kemudian merasa heran mendengar pengakuan tersebut.sebab selama ini mbah fanani diketahui hanya berdiam diri di tenda dan tidak pernah terlihat pergi ke manapun.Jangankan ke makkah,sepengetahuan dia ,Mbah Fanai 19 tahun tidak pernah keluar dari tenda.
  "Memang kalau secara logika itu sulit untuk dipercaya .Tapi kenyataannya ada yang ngaku begitu sampai datang kesini ,'' ujar Taifin.
  selain itu,Mbah Fanani juga selalu menghilang saat masuk sholat lima waktu.
  "kalau pas sholat lima waktu ,Mbah Fanani juga nggak pernah ada di tendanya.Dia hilang enggak tahu kemana,"kata istri Taifin.Soal adanya pengakuan dari berbagai pihak soal kesaktian mbah Fanani,Taifin tidak pernah menyangkalnya,Namun ia percaya semua ketentuan sudah di atur oleh Allah SWT.
   "Dibilang sakti ya sakti,bukti kesaktiannya yang bisa dilihat oleh mata yaitu belasan tahun hidup ditenda terpal enggak pakai alas ,kehujanan kepanasan,padahal dingin banget disini,tapi dia bisa bertahan.Mungkin kalau orang kaya kita ,sebulan sudah meninggal,itulah yang bisa dilihat saktinya.kalau yang lainnya,bisa mendatangkan rejeki atau jodoh atau yang lainnya ,saya kurang tahu.
  Sementara menurut Narti (36),warga yang rumahnya berada di depan tenda mbah fanani,dulu pernah ada orang melempar botol minuman ke dapan tenda Mbah Fanani,terus pas di perjalanan,orang itu katanya merasa gelap,enggak bisa lihat apa-apa,dan akhirnya kecelakaan,"kata Narti
  Selain itu,lanjut Narti ada sebuah ban mobil yang bannya bocor ,tiba-tiba ban itu melayang di atas tenda mbah fanani.Warga yang menyaksikan berteriak karena menduga ban tersebut akan jatuh tepat ke atas tenda mbah fanani.
  "Tapi ternyata ban itu yang melewati tendanya Mbah Fanani,semua yang melihat takut kalau bakal kena mbah ,"tuturnya
warga pun heran saat ban tersebut bisa melewati tenda mbah fanani.Padahal jika dilihat arah jatuhnya ban,sudah pasti menimpa tenda mbah fanani.Mbah fanani juga bisa membaca aura orang yang datang ketendanya,jika ada orang datang dengan tujuan tidak baik,mbah fanani akan mengusir dengan kode lambaian tangan atau jarinya.namun apabila batinya merasa orang tersebut  baik,maka mbah fanani pun akan mengajak masuk dengan lambaian jarinya pula.
  "Dia tahu kalau kira-kira orang yang datang tujuannya enggak baik,Mbah Fanani pasti enggak mau (ditemui) dan ngusir,"kata narti.
   Tak hanya itu warga sekitar pun tidak semua bisa mendekatinya.Mbah fanani pernah menolak beberapa warga yang kurang pas di hatinya ,ketika akan memberi makan atau membersihkan tendanya.
  ''Bukan cuma tamu,semua warga disini juga ada yang enggak mau kalau di kasih makan atau bersihin tendanya,yang setiap hari ngasih ya Ibu Uripah,yang punya rumah di belakang tendanya ,"ujar Narti.
   Bahkan jika Mbah Fanani tidak ikhlas setiap tamu yang berkunjung lalu meminta foto maka hasilnya tidak terlihat.
 "kalau enggak ikhlas foto juga enggak kelihatan ,saya sering lihat tamu foto tapi hasilnya enggak ada.sering saya lihat begitu,"kata widodo955),juga warga setempat.

 Mbah Fanani  melakukan tapa rame dengan cara duduk di dalam tenda berukuran 2 x 1 meter dan tinggi sekitar 1 meter yang berada tepat di tepi jalan.Didalam tenda terdapat kain dan sarung kotor,beberapa botol mineral,sebuah gelas dan piring.Sang pertapa memakai kain sarung berwarna biru dan selembar kain warna hitam yang menutupi bagian tubuh atasnya .Tentu saja pria ini tergolong luar biasa dalam hal ketahanan tubuhnya melawan hawa dingin.Sang Pertapa berkulit bersih,Hal ini disebabkan dirinya tidak pernah terkena sinar matahari,Sementara rambut gimbalnya terurai sepanjang lebih dari 2 meter,diameter ketebalan rambutnya mencapai 10 sentimeter.
  Pada salah satu sisi tenda tersebut terdapat selembar plastik yang di fungsikan sebagai pintu,Ketika mencoba membuaka pintu tersebut seketika tercium aroma tidak sedap,Namun demikian tidak tampak adanya kotoran manusia.Inilah yang menimbulkan keheranan saya dan juga warga sekitar,Betapa tidak,mbah fanani tetap makan dan minum,tetapi tidak seorang pun melihatnya keluar dari tenda untuk membuang kotoran,Meski ada dugaan,dia keluar dari tenda pada tengah malam hari disaat tidak seorangpun berada di sekitar lokasi.
  Sang pertapa mendapatkan makanan dan minuman sekedarnya saja dari warga sekitar.jadi tidak ada yang secara khusus menyiapkan makanan.Seorang pedagang makanan yang berada tidak jauh dari lokasi mengaku biasa memberi makan kepada sang pertapa,
Jika ada yang penasaran kamu bisa menemuinya di pegunungan dieng

You May Also Like

Subscribe by Email

Cerita nyata Mbah Fanani Sang pertapa Dieng
4/ 5
Oleh