Sabtu, 28 November 2015

Cerita Misteri Legenda Aji Barang

Menguak legenda Aji Barang di cerita mistik terbaru

Cerita misteri terbaru Aji Barang

Warta,berkisah untuk menghilangkan kegelisahan serta memenuhi permintaan istri tercintanya yang kala itu sedang mengandung.Dengan kuda kesayangannya" Dawuk ruyung" dan dua orang pengawal setianya,Arya munding wilis,yang kala itu menjadi adipati di Negeri galuh pakuan berangkat berburu untuk mendapatkan daging kijang yang berwarna putih.
   Entah kenapa ,sekali ini walau sudah berbilang hari menjelang hutan,namun,ia tak pernah menemukan hewan buruan hewan seekor pun.

Dengan perasaan tak menentu,akhirnya sang adipati memutuskan untuk berburu kearah timur dengan menyusuri sungai citandui.Tak disangka-sangka pada suatu saat,adipati tiba di grumbul gunung mruyung,sebuah perkampungan brandal yang sering membuat keonaran di kadipaten yang dipimpinnya.Namun apa daya,sekali ini,karena menghadapi lawan yang tak terbilang jumlahnya,sang adipati harus takluk kepada Abulawang,sang kepala gerombolan.
   "Tinggalkan seluruh harta kalian ,dan pada suatu saat aku akan datang menghancurkan kadipatenmu,"demikian kata Abulawang dengan pongahnya.Tak ada yang bisa di perbuat oleh sang Adipati dan kedua pengawal setianya selain menyerahkan semua barang bawaan termasuk kuda kesayangannya"dawung ruyuk".Dengan perasaan tak menentu,ketiganya berjalan meninggalkan Gunung Mruyung.
   Segala perasaan tak menentu langsung terobati ketika sang adipati tiba di kadipaten.Ternyata sang istri telah melahirkan seorang bayi laki-laki yang memiliki tanda hitam"toh wisnu" di lengan kirinya,Dengan kata lain kelak si jabang bayi akan menjadi pemimpin yang berbudi luhur dan bijaksana.Tetapi apa daya kegembiraan itu tak berlangsung lama.Pada malam keempat,brandal Gunung Mruyung benar-benar melancarkan aksinya.
     Gedung kadipaten di bakar,seluruh hartanya dijarah dan disana sini tampak mayat para pengawal yang bergelimpangan.Suasana kala itu benar-benar mencekam.Dalam peristiwa itu sang Adipati dan gusti putri berhasil selamat,akan tetapi sang jabang bayi yang hanya dijaga oleh dua orang emban berhasil diculik oleh salah seorang perampok dan di bawa ke Gunung Mruyung.Mengetahui keadaan itu sang Adipati dan gusti putri pun bertekad untuk mencari buah cintanya sampai dapat.
    Hingga suatu hari karena tak kuat menahan rindu kepada buah cintanya,Sang Adipati dan gusti putri ,melakukan penyamaran sebagai warga biasa berangkat menuju ke Gunung Mruyung.Namun di tengah jalan niat itu di urungkan,untuk menghindari bahaya ,maka mereka pun berjalan ke arah yang lain.
   Sementara nun jauh disana,bayi merah telah berubah menjadi pemuda yang gagah dan tampan serta memiliki sifat bagaimana kedua orang tuanya.Pandai santun dan welas asih.Oleh orang tua angkatnya,ia di beri nama Jaka Mruyung.Karena tak tahan melihat sikap ayah angkatnya pada suatu hari dengan menunggang kuda "dawuk ruyung",Jaka pun turun gunung dan tiba di suatu kampung sekitar"Dayeuhluhur" dan bertemu dengan Ki Mranggi,bekas prajurit sakti dari kerajaan Majapahit yang kini lebih memilih kehidupan sebagai pembuat rangka keris.
   Rasa saling tertarik diantara keduanya,membuat Jaka Mruyung memutuskan untuk tinggal bersama dengan Ki Mranggi.Tiap malam dengan tekun Jaka Mruyung dengan tekun mempelajari baca tulis ,membuat keris,ilmu keprajuritan,dan kedigdayaan.Menginjak tahun ke enam,Jaka Mruyung mendapat bisikan agar berjalan kearah timur sehingga menemukan pohon pakis aji.kelak,hutan yang ada disekitar itu bakal menjelma menjadi suatu negeri yang subur dan makmur.
  Saat,mohon diri,Jaka Mruyung berpesan kepada Ki Mranggi agar tempat itu diberi nama Dukuh Penulisan,mengingat di tempat inilah ia belajar menulis.Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan,Jaka Mruyung sampai di perbatasaan,kadipaten Kutanegara.Sambil melepas lelah dan menikmati keindahan sekitarnya ,sementara,''dawuk ruyung" merumput dengan tenang,tiba-tiba hati Jaka Mruyung tergetag ketika melihat hamparan rumput yang sedemikian luas.kelak di tempat ini dikenal dengan nama Dukuh Gumelar.
   Disini juga ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Tlangkas,dari dukuh cilangkap yang memberitau letak hutan pakis aji.singkat kata setelah mengantarkan teman barunya pulang,ternyata Hutan pakis aji terletak di sebelah selatan kutanegara atau di sebelah timur dukuh cilangkap.Sementara itu perjalanan Adipati munding willis dan istrinya yang menyamar sebagai ki sandi ,tiba di dukuh penulisan.Bagai dituntun keduanya pun singgah di rumah Ki Mranggi.Disini keduanya mendapatkan cerita tentang pemuda santun yang memiliki tanda hitam di lengan kirinya.
   Bahkan kegembiraan itu semakin menjadi-jadi,karena Ki Mranggi juga menceritakan kemana tujuan pemuda itu.Tak cukup sampai disitu,keduanya juga sampai di dukuh cilangkap  dan bertemu dengan orang tua Tlangkas.Air mata keharuan pun langsung menucur deras ,keduanya yakin harapan bakal bertemu sang putra tak lama lagi terkabul.
   Bersamaan dengan itu Jaka Mruyung yang sudah sampai di sebelah barat hutan Pakis Aji ,terus berjalan kearah selatan dan menyabrangi kali yang berair racak,kemudian di pinggiran bukit,ia melihat sebatang pohon dengan buahnya yang begitu lebat.ketika ditanyakan kepada orang tua yang kebetulan lewat,Jaka Mruyung mendapatkan jawaban dalam bahasa sunda "eta mah gondang manis"
dan kelak tempat itu menjadi desa gondangmanis.

 Jaka Mruyung terus melanjutkan perjalanannya ke timur hingga sampai ditempat yang banyak di huni oleh burung jalak.Kelak tempat itu dikenal dengan sebutan Pejalakan .Perjalanan pun terus dilanjutkan hingga tiba di sebuah kedung sungai yang banyak di huni burung serwiti.Pada akhirnya kedung itu dikenal dengan sebutan kedung serwiti.Seolah ingin mengelilingi hutan Pakis Aji ,kini ia pun tiba di sebelah utara dan melihat banyak orang sedang membuat tambak ikan.Disini Jaka Mruyung meminta ketersediaan mereka untuk membantu membabat hutan Pakis Aji,dan di tempat ini,kelak disebut dengan nama Dusun Tambakan.
   Gayung bersambut ,mereka setuju dengan ajakan Jaka Mruyung ,ketika pembabatan dilakukan,tiba-tiba dari tengah hutan ,muncul ular raksasa.Dengan kesaktiannya ,akhirnya ular itu berhasil di bunuh oleh Jaka Mruyung kemudian di bakar oleh orang-orang yang turut melakukan pembabatan hutan.Akibatnya,hutan Pakis Aji pun terbakar dengan hebatnya sehingga membuat Adipati kutanegara menjadi murka.Ia memerintahkan prajuritnya untuk menangkap biang keladi kebakaran hutan itu.

Tanpa banyak menemui kesulitan ,para prajurit itu berhasil menangkap Jaka Mruyung dan di jebloskan kedalam tahanan.Sontak,ketampanan dan kesantunan Jaka Mruyung menjadi buah bibir orang sekadipaten.Diam-diam ,Pandanayu,putri kedua sang Adipati jatuh cinta kepada Jaka Mruyung .Ketika hukuman di jatuhkan kepada Jaka Mruyung,sambil menangis sang putri meminta kepada ayahandanya untuk membebaskan Jaka Mruyung.Karena tak ingin melihat putrinya patah hati,maka permintaan itu pun di kabulkan.
  Ketika kadipaten mengadakan sayembara untuk mencari senopati utama,maka Jaka Mruyung pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu.Dengan kesaktiannya ia berhasil,menyingkirkan lawan-lawannya.Hingga akhirnya ia harus berhadapan dengan ki kentol utusan dari kadipaten kutaliman.
  Pertarungan ini memakan waktu yang amat lama,bahkan menimbulkan dendam yang berkepanjangan.Siapapun pejabat yang berani datang ke kutaliman ,dapat dipastikan tak lama kemudian,bakal lengser dari jabatannya.Takdir berkehendak lain akhirnya,Jaka Mruyung memenangkan pertarungan tersebut dan diangkat sebagai senopati utama serta di nikahkan dengan Putri Pandanayu.
  Berita gembira tersebut dengan cepat menyebar hingga ke seluruh negeri.Di Dukuh Cilangkap ,Kisandi yang tak lain adalah Adipati Munding wilis langsung membuka jati dirinya menemui Adipati Kutanegara.Suasana bahagia dan haru pun menyelimuti kadipaten kutanegara.Rencana pernikahan meriah pun langsung disusun.
  Ketika acara pernikahan berlangsung ,mendadak terjadi kehebohan .Betapa tidak,Dewi Pandansari ,sang Putri pertama Adipati Kutanegara lari dari kadipaten karena merasa malu dilangkahi oleh adiknya.Ia bertapa kungkum(berendam) di sebuah sungai.Karena tubuh indahnya tak tertutupi oleh sehelai benang pun ,sudah barang tentu banyak lelaki yang datang untuk melihatnya .
  Mengetahui kenyataan itu,kepada mbok emban,ssang putri menitipkan pesan agar kali tersebut dinamakan kali Luwih Laki yang akhirnya di kenal dengan sebutan kali wilaki.seiring dengan perjalanan waktu maka Pandansari pun wafat di kali itu,dan di makamkan di sawah,kelak makam itu di kenal dengan kuburan pandansari.
  Waktu terus berlalu ,karena usia lanjut maka,Jaka Mruyung pun di angkat menjadi Adipati Kutanegara ,Karena teringat dengan bisikan yang diterimanya pada waktu muda ,maka ia pun memindahkan pusat pemerintahannya ke Hutan Pakis Aji yang telah di babatnya.Dan kemudian hari daerah tersebut lebih dikenal dengan sebutan Aji Barang.

You May Also Like

Subscribe by Email

Cerita Misteri Legenda Aji Barang
4/ 5
Oleh