Rabu, 15 Juni 2016

Seorang Ibu Rela Menikahkan Anaknya Dengan Jin Demi Pengobatan

Kisah ini dialami oleh Nyonya Supriatno.Sudah dua puluh lima tahun aku tinggal di Bali.Dari hamil muda hingga aku melahirkan anak laki-laki,Haryadi Hadimistika.Bayiku itu lahir di Rumah Bersalin Klungkung,31 Desember 1988,dari hasil pernikahan dengan Mas Supriyatno yang akhirnya kandas.Mas Supriyatno kabur ke Malaysia dan bekerja disana tanpa memberitahukan kepadaku dimana alamatnya.Dia tidak menelpon tidak juga mengirim surat.Dari mulut adiknya,Nuryanti aku mendengar Mas Supriyatno menikah lagi di Malaysia dan akan menceraikan aku. Setelah berkonsultasi dengan ayah dan ibuku,aku pamit untuk bekerja di klungkung,Bali dimana dikota ini ada Yana Sarkiah,teman baikku sejak SD,yang sudah bekerja di hotel Warehouse dijalan Bayaman,Klungkung.Yana memasukan aku bekerja di pinggir selat Bali ,pada sebuah restoran tradisional kunyitan di pantai Geleng.Sementara aku indekos di satu kamar keluarga pak Alit yang beragama Hindu Dharma,banyak membantu aku hingga aku dapat melahirkan Haryadi dengan baik.Bahkan bu Alit merasa Haryadi seperti anaknya sendiri.Ibu yang tulus ini,malah lebih dekat dengan Haryadi daripada aku. Sebagai pemeluk agama islam di tengah masyarakat Hindu Dharma,aku tidak pernah canggung beribadah.Bahkan aku diberi tempat sembahnyang secara khusus oleh Pak Alit dan Bu Alit.Sebuah kamar kosong yang dirapikannnya seperti musolah kecil untuk aku sholat di sebelah rumahnya,tidak jauh dari pura yang di bangunnya.Bahkan ketika berumur tiga tahun,aku mendidik Haryadi mengaji dan keluarga Pak Alit tidak pernah mempersoalkannya. ‘’Anakmu Haryadi ini ibarat kertas putih yang masih kosong.Kau mau memberi tulisan apa atau gambar berwarna apa di kertas putih itu.Begitu juga dengan pemahaman agama.Kau mau mendidik dia menjadi pemeluk agama islam,silakan,kau mau biarkan dia untuk turut agama kami,ajaran agama Hindu Dharma,juga boleh.Disinilah indahnya keberagaman indonesia ini.Ragam suku ,ragam ras,dan ragam agama.Dia anakmu sudah pasti hak atas anak ini ada pada dirimu.Yang penting dia menjadi anak baik,anak yang berharga bagi dirimu,nusa dan bangsa,’’pesan Pak Alit,ketika mendengar keputusanku untuk mengarahkan Haryadi dengan cara-cara islam. Memang keluarga Pak Alit tidak pernah mengajak Haryadi ke Hindu Dharma.Bahkan mereka tidak mempengaruhi anak tunggal ku itu untuk menjadi pemeluk agama tertentu.Mereka sangat Demokratis,sangat ikhlas dan tulus mengurus Haryadi tanpa ada motivasi apapun.Hal itulah yang membuat aku sangat respek dan sangat hormat,segan kepada mereka. Pada tanggal 12 november tahun 1966 aku diterima bekerja sebagai juru masak di restoran baru di Nusa Penida.Waktu itu anakku Haryadi sudah duduk di kelas dua sekolah dasar.Dengan berat hati aku harus meninggalkan keluarga Pak Alit Arnawe lalu pindah ke pantai senje,Nusa Penida.Sebuah pulau kecil di seberang Klungkung yang masih berada dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Klungkung.Pak Alit Arnawe dan Bu Alit sangat berat melepaskan kami.Mereka berpisah dengan Haryadi yang ikut mereka besarkan.Haryadi juga sangat berat,namun mereka memahami ibunya harus lebih banyak mendapatkan uang,maka dia pun terpaksa ikut pindah. Saat kami naik kapal ferry melayari selat Bali menuju Pulau Nusa Penida,suasana terasa sangat dramatis.Pak Alit Arnawe yang bertubuh tinggi tegap itu,menangis memeluk Haryadi,begitu pula dengan Bu Alit dan anak-anaknya.Suasana sangat menyedihkan,melankolis dan hujan airmata.Aku tak tahan menahan tangisku dan aku berpelukan erat mengucapkan beribu terimakasih kepada Bu Alit,Pak Alit dan semua saudaraku,adik-adik angkatku,keluarga besar Pak Alit yang baik hati. Kapal ferry berlayar dengan airmataku dan airmata Haryadi.Kami meninggalkan keluarga besar Pak Alit Arnawe yang begitu melekat dalam hidup kami.Mereka begitu berkesan,begitu menyentuh hingga kami benar-benar merasa satu.Haryadi merasakan Pak Alit Arnawe dan Bu Alit adalah ayah dan ibunya sendiri.Dia begitu dekat. Pada Desember tahun 2012 lalu.anakku Haryadi sudah dewasa.setelah tamat SMA Negeri Parakitri di Nusa Penida dia bekerja di Scuba Diving,menjadi diver,penyelam handal di Taman Wisata Laut Marine Bay.Pekerjaan Haryadi adalah memandu wisatawan yang ingin melihat-lihat ikan dasar laut,melihat karang dan biota laut yang beragam bentuk dan juga beragam warna.Haryadi menjadi pelatih diving karena sejak SMP dia sudah belajar menyelam pada ekstrakurikuler sekolahannya.Karena ketekunannya maka ia menjadi penyelam handal dan dijadikan karyawan tetap oleh perusahaan Scuba Diving,yang dimiliki oleh Seorang pria Australia bernama Richard Hardson. Karena pekerjaannnya sebagai guide menyelam,pendamping penyelam pemula,maka Haryadi banyak sekali mendapatkan teman.Yang menjadi temannya itu datang dari seluruh penjuru dunia.Ada yang datang dari Argentins,Brazil,Suriname di Amerika Selatan ,ada pula yang datang dari Eropa Barat,Eropa Timur,Eropa Tengah dan New Zeland.

Baca Selanjutnya:

You May Also Like

Subscribe by Email

Seorang Ibu Rela Menikahkan Anaknya Dengan Jin Demi Pengobatan
4/ 5
Oleh