Kamis, 16 Juni 2016

Astaghfirullah,! Bertemu Tuyul di Hutan Kayamba Kalimantan Timur yang Angker

Kisah ini dialami oleh Nyonya Sondang,berikut kisahnya dimulai. Malam itu hujan deras.Petir dan guntur saut menyaut memekakan telingaku.Tetapi aku harus keluar dari gubuk tua dan kembali ke jalan raya.Namun medan yang harus dilalui terlalu berat.Jalan berlumpur tebal dan berlobang dalam.Telepon genggam kehilangan sinyal.Bahkan menjadi blank spot area .Artinya,handphone sama sekali tidak berfungsi. Walau mobil yang kubawa Toyota hardtop bergardan ganda,tetapi karena becek tebal,tetap saja sulit untuk melintas.Hutan kambaya,Sangata,Kalimantan Timur,malam itu sangat sepi.Tidak ada orang lain yang ada di hutan kayu arey itu selain aku dan Dewinta,anakku.Dewinta masih terlalu kecil untuk dapat membantu.Umurnya baru 13 tahun dan duduk di kelas satu sekolah menengah pertama Abandita II ,Sangata.Selain tubuhnya ringkih ,kurus,anak gadisku ini menghadapi juga banyak penyakitnya.Dia menderita asma,maag,dan sinusitis.Namun dia berusaha untuk tetap tegar menghadapi semua itu.Yang penting kami dapat menemukan ayahnya yang raib di Hutan misterius itu. Pada hari senin,3 Januari 2011 lalu,Bang Sondang,ayah Dewinta pergi berburu ke Hutan Kambaya.Mereka berburu rusa,kancil,dan ayam hutan yang masih ada di daerah itu.Kepergiannya untuk ketiga kalinya,setelah sebelumnya berhasil membawa pulang kancil dan rusa.Karena hingga tanggal 5 Januari 2011,dua hari tidak pulang,aku segera mencari mereka ke hutan yang dikenal angker di Kalimantan timur itu.Aku membawa mobil hardtop bersama Dewinta sedangkan bang Sondang pergi dengan mobil yang satu lagi,daihatsu jeep taft yang juga bergardan ganda. Kami membawa senjata api yang satu lagi,Senjata yang sudah mendapat ijin dari Perbakin untuk berburu.Namun sayang karena kompas ada kerusakan,kami nyasar.Kami masuk ke Hutan yang salah hingga terjebak pada medan yang berlobang besar dan licin.Apalagi setelah belakangan ini terus-terusan disiram hujan.Karena salah jalan akhirnya kami berputar-putar didalam hutan hingga bahan bakar kami menipis.Sembilan jam kami terjebak didalam hutan lebat itu yang akhirnya menemukangubuk tua bekas rumah perambah hutan yang sudah di tinggalkan. Untuk mendinginkan mesin mobil sekalian melihat kemungkinan adanya bang Sondang,papa Dewinta di dalam gubuk tua itu,kami berhenti lalu masuk kedalam gubuk.Arkian,ternyata didalam gubuk itu tidak ada siapa-siapa,kecuali piring-piring plastik kotor dan tungku tanah untuk memasak dengan kayu bakar.Dalam hitungan detik ,tiba-tiba hujan deras turun dan petirpun menyambar pohon tembesu besar sebelah gubuk.Kami berdua sangat terkejut dan kaget mendengar petir itu.Lalu kami melihat pohon tembesu yang tumbang,terbakar oleh panasnya sang petir. ‘’Mama!pekik Dewinta,sambil memeluk pinggangku yang tengah berdiri.Hujan ternyata semakin deras,gubuk itu bocor berat dan kami sulit memilih tempat mana yang aman dari guyuran air bah.Karena atap itu sudah bocor disana-sini.Atap rumbianya sudah banyak yang rusak,bolong disana sini sehingga air mengalir deras. ‘’Bagaimana ini ma,papanya dimana?’’bisik Dewinta,kali ini nampak ketakutan.Aku memeluk erat anakku dan mencium keningnya,berharap agar dia kuat juga tabah.Senjata api mouser untuk berburu,aku siapkan didekatku.Pikirku bila ada harimau atau bekantan yang menyerang,aku akan tembak tanpa ampun.Aku telah terlatih menembak dan diajari oleh seorang militer di Sangata yang sangat pakar dalam menembak.Daripada kami yang mati diterkam,lebih baik hewan itu yang mati terlebih dahulu,batinku. Malam semakin larut,namun hujan pun mulai mereda .Dengan langkah pasti,aku mengajak Dewinta kembali ke mobil dan bersiap berangkat untuk mencari jalan keluar.Mobil aku hidupkan dan lampu dim aku nyalakan .Keadaan sangat terang benderang dan mobil mulai melaju,kurang lebih waktu setengah jam berjalan,aku melihat anak kecil berkepala botak,berjalan ngesot menyeberang jalan di depan kami.Anak kecil telanjang itu,keluar dari rimbunan rumput menyeberang kerimbunan rumput seberangnya.’’oh tuhan,makhluk apakah itu?’’batinku. Dewinta menjerit ketakutan.Namun aku menutup mulutnya agar dia tidak berteriak.Kendaraan terus aku pacu di jalan berbecek tebal itu,melewati makhluk aneh ngesot yang kami lihat tadi.Kaca jendela semua aku tutup dan aku mencari aman dari bahaya yang sewaktu-waktu mengancam. Kendaraan aku gunakan gardan ganda saat melewati jalan lengket tempat makhluk itu melintas.Namun sayang,ban nempel di jalan becek yang tebal dan mobil tak mampu bergerak.Ban depan Toyota hardtopku lengket dan aku menekan presneling mundur untuk kemudian memacu lagi kendaraan buat ancang-ancang.Tapi semakin keras gas aku pacu,semakin menempel pula ban itu dalam tanah becek. Kali ini mobilku tidak bisa maju dan tidak bisa mundur lagi.Diam saja disuatu tempat walau mesin terus menderu.Dalam keadaan begitu tiba-tiba didepan mobil,anak kecil berkepala botak itu muncul lagi.Kali ini dia berdir,berjalan melintasi jalanan,kembali ketempat asal dia keluar.Kami kembali tersentak.Makhluk itu bukanlah manusia,tapi pastilah tuyul atau hantu berkepala botak.Aku terus membaca ayat-ayat suci Alqur’an,surat Al Fatihah,Al Falaq dan An Nas berulang-ulang.Dewinta juga begitu,sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya,dia terus membaca ayat-ayat yang sama sambil menangis.

Pages:

You May Also Like

Subscribe by Email

Astaghfirullah,! Bertemu Tuyul di Hutan Kayamba Kalimantan Timur yang Angker
4/ 5
Oleh