Sabtu, 28 Mei 2016

Pengalamanku Bercinta Dengan Arwah Penasaran Yang Baru Meninggal Dunia

Kisah yang menakutkan ini dialami oleh seorang sahabat,sebut saja ia Yanto.Yanto tinggal di salah satu sudut Jakarta,yang masih dihuni oleh banyak masyarakat berpenghasailan ala kadarnya.Sejatinya walau terlihat kumuh dan sumpek,namun hidup dan kehidupan di perkampungan itu terasa damai.
  Satu sama lain saling kenal,saling sapa bahkan saling menawarkan apapun yang baru saja dimasak kepada tetangganya yang hari itu dirasa tidak seberuntung mereka.Perasaan senasib sepenanggungan,membuat semua yang mukim di perkampungan itu menjadi seolah saudara.Menurut bang Benny yang berasal dari Medan,''kita disini sedulur tunggal panggonan.''
  Ia mengutip kata-kata para transmigran jawa ketika dibawa ke Deli untuk bekerja di perkebunan tembakau; ada yang sedulur tunggal bapak,ibu,ada sedulur tunggal desa bahkan ada sedulur tunggal kapal.sehingga wajar Bang Benny menyatakan semua yang mukim disitu adalah saudara karena mukim di tempat yang sama.
  Seperti biasa,di sudut jalan terdapat sebuah gardu yang biasa digunakan oleh warga pada duduk-duduk pada malam hari untuk melepas lelah dan ketegangan setelah seharian bekerja.Ada yang bermain catur,gaple,bahkan ada yang pula menenggak minuman keras murahan sambil main gitar.
''Biar saja mereka minum asalkan tidak rusuh''.kata Bang Benny.
''Yang rusuh paling Mas Yanto,dia itu pemabuk bukan peminum.kena sedikit saja langsung menceracau,''tambah Bang Benny.
  Tak lama kemudian Bang Benny mendatangi Mas Yanto yang baru saja datang dari mengantar penumpang.Lelaki bertubuh tinggi kurus dengan rambut gondrong itu baru saja duduk di pos ronda ssambil mengeluarkan uang pecahan sepuluh ribu dan bergumam;''join...join...buat beli intisari''.
  Tak lama kemudian,beberapa lelaki yang sedang bernyanyi dengan diiringi gitar mendekat dan mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya masing-masing.
  ''Oke ...jangan lupa beli campuran dan sodokannya.''teriak Mas Yanto,kepada seseorang yang biasa mereka suruh membeli minuman dan leher serta kepala ayam goreng.
  Tak ssampai lima belas menit orang itu telah kembali dan menggelar semua yang telah di belinya di Pos Ronda.Ada yang bertugas  mencampur minuman di suatu wadah,ada yang membagikannya kepada siapapun yang mau dan ada pula yang hanya ikut bernyanyi padahal ia turut mengeluarkan uang sebagai pembeli minuman.
  Setelah menenggak minuman beberapa kali,Mas Yanto pun bercerita...Malam jumat kliwon pada November 2014...saat itu ia benar-benar kalut.Betapa tidak,bulan depan kontrakannya habis,sementara anak sulungnya naik kelas dan adiknya masuk taman kanak-kanak.
  Walau tidak harus membayar uang sekolah,namun keperluan sang anak untuk pakaian ,buku,tas dan sepatu terutama untuk yang TK..tak dapat ditawar-tawar lagi.Si kecil yang cantik,cerdas ,cerewet itu adalah anak yang amat dinanti-nantikan oleh Mas Yanto.Setelah merasa buah cintanya lengkap,si sulung lelaki dan sikecil perempuan,maka Mas Yanto berjanji dalam hati akan bekerja sekuat tenaga untuk membahagiakan keduanya.
  Sementara ,dirumah,Sang istri hanya bisa berdesah,sedang si kecil dengan manja meminta Ayahnya untuk di belikan tas,sepatu serta berbagai keperluan yang berwarna pink.Akhirnya menjelang tengah malam bersamaan dengan habisnya minuman karena yang lain ingin beristirahat,maka dengan pikiran kalut,Mas Yanto pun mengarahkan motornya menuju ke arah Mangga Besar siapa tahu dapat penumpang.
  Tak seperti biasanya,malam itu ,ruas jalan Mangga Besar tak seramai biasanya.Rasanya belum lama ia memasuki areal yang dipenuhi dengan tempat-tempat jajanan,hotel serta hiburan malam,ada seorang Wanita dengan pakaian seronok memanggilnya dan minta diantar.
  Mas Yanto langsung mengangguk tanda setuju.Ditengah perjalanan,si wanita hanya diam.Ia langsung menyerahkan uang pecahan lima puluh ribu rupiah,sambil mengatakan terimakasih dan meminta Mas Yanto agar tiap malam menjemputnya di tempat yang sama.Bak kerbau di cocok hidungnya,Mas Yanto hanya mengangguk.
  Esoknya,ia kembali ketempat yang telah disepakati untuk menjemput si wanita yang merupakan pelanggan barunya.Kali ini dalam perjalanan pulang,si wanita banyak bercerita tentang kekesalan hatinya pada pacarnya yang pergi entah kemana setelah menanamkan benih di rahimnya.
  ''Semua lelaki sama.Maunya enak sendiri,''katanya dengan penuh kekesalan.
  Mas Yanto hanya bisa diam.Rasanya tak layak ia ikut berkomentar lebih dalam lagi,kecuali hanya berkata,''Kalau Neng mau cari ,saya siap mengantar.''
  Si Wanita yang duduk di boncengan hanya berkata ,''yah males.''
''kalau males nanti siapa yang bertanggung jawab?kata Mas Yanto meyakinkan.
  ''Kalau si mas bagaimana?'' Tanya si wanita sambil menempelkan tubuhnya ke punggung Mas Yanto.
  Rasa pusing akibat minuman keras di tambah dengan suasana malam,serta aroma wewangian dan tubuh sintal yang hangat mendekap punggungnya,membuat Mas Yanto jadi salah tingkah.
  Seperti biasa,di ujung gang yang sepi,di antara rumah-rumah tua yang tertutup rapat dengan cahaya yang temaram si wanita memberi uang sebesar Rp 1.000.000,00 sambil berkata,''kebetulan ada rezeki dan terimakasih,selama sepuluh hari Mas telah sudi mengantar saya pulang''
  ''Neng....gak salah?''tanya Mas Yanto.
si wanita menggelengkan kepala,wajahnya sengaja didekatkan ke Mas Yanto.Lalu entah siapa yang memulai,kini bibir keduanya berpagut saling pilin.
  Mas Yanto terbang ke awang-awang oleh lidah si wanita yang bermain-main dengan lincah menjelajahi bagian atas mulutnya.Ketika tangan Mas Yanto mulai menjelajahi sepasang bukit kembar yang mulai mengeras bak sepasang kelapa gading,dari kejauhan,terdengar suara tiang listrik dipukul tiga kali oleh petugas jaga malam sebagai tanda hari sudah pukul tiga.
  Dengan napas tersengal-sengal,Mas Yanto langsung menahan wajah wanita yang ada di depannya.Sementara si wanita tersenyum manis.
  ''Pulang deh hati-hati dijalan,''katanya sambil mengedipkan mata kirinya.
  Mas Yanto hanya bisa mengangguk penuh penyesalan yang teramat sangat karena nafsu syahwatnya belum terlampiaskan.Sesampainya dirumah,setelah membersihkan tubuh seperlunya dan meletakkan uang di bawah bantalnya ,ia pun langsung tertidur sambil tersenyum....
  Paginya sekitar pukul 10.00 ia pun memberikan uang itu kepada istrinya,kemudian meneruskan tidurnya lagi.Sekitar pukul 20.00 Mas Yanto sedang bersiap-siap untuk berkumpul dan minum intisari di Pos Ronda,tiba-tiba di kejutkan dengan suara uluk salam yang amat dikenalnya di depan pintu rumahnya.
  ''Joko...?'' tanya Mas Yanto pada seseorang yang ada di depan pintu rumahnya.
kedua sahabat itu langsung berpelukan.Maklum hampir lima tahun keduanya tidak pernah bertemu Mas Yanto sejak kena PHK tak pernah pulang kekampung halamannya.Sementara Joko yang sejak muda gemar menggeluti dunia kebatinan menetap di Banjarmasin.Saat dua gelas kopi dan kue cucur yang menjadi kegemaran sahabatnya di hidangkan,mendadak Joko bertanya,''rasanya kok bau mayat ya?''
  ''Maksudmu?''tanya Mas Yanto.
Joko tak menjawab.ia langsung terdiam.Matanya terpejam dan keningnya berkerut.suasana jadi mencekam,Istri Mas Yanto menatap suami dan tamunya secara bergantian.
  Tak lama kemudian terdengar suara Joko lirih,''Baik...tapi jangan ganggu sahabat saya,alam kita beda,apalagi dia punya istri dan dua orang anak yang masih kecil-kecil.''
  Sesaat kemudian Joko tampak membuka mata sambil tersenyum kecut.Ia menanyakan sejak kapan berkenalan dengan wanita malam yang baru sebulan meninggal karena sengaja menenggak segenggam obat tidur.
  Di depan sahabat dan istrinya,tanpa ada satupun yang ditutup-tutupi,Yanto pun menceritakan apa yang baru di alaminya.Sambil menangis ia pun meminta maaf kepada sang istri atas segala kekhilafannya.
Usai itu,Mas Yanto di minta Joko untuk mengantarkannya ke tempat ia biasa bertemu dengan si wanita langganan ojeknya.sesampainya disana ,beberapa tukang ojek hanya memperhatikan Mas Yanto dengan pandangan penuh tanya.ketika Joko menanyakan apakah ada yang salah dengan sahabatnya,salah seorang tukang ojek menjawab dalam dialek betawi yang kental;
  ''Biasanya kalo udah tengah malem,abang itu dateng,duduk,ngomong sendiri,terus pergi dah!''.
  ''Joko menatap Yanto dengan pandangan penuh arti .''Berarti aku benar selama ini engkau dicintai dan diikuti oleh arwah penasaran.''
 Yanto hanya terdiam.Ia merasa apa yang dialaminya itu seolah mimpi.Padahal peristiwa itu nyata adanya....

You May Also Like

Subscribe by Email

Pengalamanku Bercinta Dengan Arwah Penasaran Yang Baru Meninggal Dunia
4/ 5
Oleh