Selasa, 24 Mei 2016

Kisah Mantan Teroris Yang Bertemu Nabi Chaidir Alaihissalam

Paham radikal menjadi cikal bakal teroris di masyarakat,begitupula dengan indonesia,Kali ini Penulis akan mengambil sudut pandang pengakuan jadi sebut saja ''Aku'' (bukan penulis).Yang mana Aku menjadi salah satu bagian yang radikal itu,namun Pertemuanku dengan Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam,merubah semuanya.Aku dibimbing untuk berhenti berjuang,keluar dari medan perang melawan sesama anak bangsa.Sesama umat Tuhan,Allah AzzaWajalla.
  Sejak jadi santri di Pesantren Al Kamil Cinta Barabah, sebutlah begitu,Aku di cekoki pemikiran sempit,bahwa tidak ada kata lain,selain berjuang untuk menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara Islam.Berjuang bersama Mujahidin Abadi,katakanlah demikian untuk melawan Pemerintah dan Tentara Kepolisian Indonesia.
  Karena jika terjadi perang terbuka ,kami yang kekurangan senjata pasti akan kalah,maka Aku bersama mujahidin Abadi melakukan perang gerilya dan membuat teror di mana-mana.Agar aksi teror itu minta di perhatikan pemerintah dan Pemerintah bersama DPR Mengamandemenkan UUD dengan menjadikan Syariat Islam dan Negara Islam bagi bangsa Indonesia yang sudah mayoritas islam.
  Indonesia harus menjadi negara islam,itulah perjuanganku.Tapi belakangan berubah,kupertanyakan,apa mungkin? Ya, Negara Agama.Maka arkian tak terhindarkan,otakku di cuci,disetting agar Aku berontak di Indonesia dan ikut bergerilya membentuk negara Islam.Teroris penyebar teror agar penguasa memperhatikan perjuangan kami ini.Aku menjadi pejuang militan untuk menjadikan dasar negara adalah syariat Islam dan jadi negara agama.
  Sementara itu,dasar negara indonesia adalah Pancasila,lima komitmen nasional,sila dasar dimana salah satunya 'ketuhanan yang maha esa'.Tuhan maha tunggal dari semua agama yang ada,mulai dari Hindu,Budha,Kristen Protestan ,Katolik ,dan Islam,agamaku yang semuanya harus satu dan bersatu dalam negara kesatuan Indonesia,NKRI.
  Beberapa Bom Aku rakit dan telah diledakkan,koran dan televisi heboh memberitakan aktivitas kami ini,Polisi tidak bisa mengendus keberadaan kami ini.mereka meraba-raba,menangkap orang-orang yang di curigai,tapi mereka yang ditangkap bukan bagian dari kami.Mereka yang krece,kroco dan tidak bersangkut paut dengan teror kami buat.Kami terlalu pintar dan cerdas untuk menghindar dari kejaran polisi.
  Apalagi ,hanya Densus 88 Anti Teror,yang nyali mereka takut mati semua,sementara kami sudah siap mati semua,sudah siap mati sahid,mati syahid yang langsung masuk surga.Munkar dan Nakir tidak bertanya apapun di alam kubur.Karena janji surga inilah maka Aku,tanpa sepengetahuan orang tua terlibat dalam jaringan terorisdan bergerak berjuang secara gerilya untuk membuat teror.
   Ibuku yang sudah tua,tahunya Aku merantau ke malaysia untuk menjadi tenaga kerja indonesia.TKI,sebagai sopir di Penang,Tapi setelah sampai di malaysia Aku ke Mindanau Selatan.Aku tinggal di pulau sulu,sambuaga dan pindah-pindah pula ke Sangihe Talaud.Aku menyamar sebagai pekerja bangunan dan Aku memang bekerja di bangunan.Namun mataku,telingaku dan hidungku,mengendus semua wilayah yang mungkin untuk di jadikan teror.
 
Seperti bom Bali yang diledakkan oleh Imam Samudra cs,adalah bagian dari teror besar yang mengguncang bukan hanya indonesia,tapi juga dunia.Imam Samudra bagi kami adalah pahlawan besar dia mati syahid dan langsung masuk surga karena perjuangan gigih di jalan Tuhan.Meledakkan diskotik tempat maksiat dan sumber dari megamaksiat di Pulau Dewata Bali.
  Setelah itu,meledakkan pula Hotel mewah di jakarta selatan dan beberapa tempat yang yang memungkinkan mengguncang dunia.Itulah pekerjaan kami selalu teroris,mujahidin misterius yang berjuang dan terus berjuang untuk agama tunggal ,Islam,bukan keberagaman sesuai Pancasila dan UUD 45. Mindanau selatan,filipina selatan adalah daerah otonomi Islam pimpinan NOOR MISOURI.
  Daerah yang menjadi kekuasaan Noor Misouri itu adalah pulau tawi-tawi,pulau basilan,pulau palawan,pulau bangui ngui,pulau sulu dan pulau sambuga.Pemerintah filipina memberikan hak khusus kepada Noor Misouri,Pejuang islam yang berpuluh tahun melawan pemerintah Filipina,maka itu pada tahun 1989,Noor Misouri dan masyarakat muslim mendapatkan otonomi dalam ARMM.ARMM adalah The Autonomous Region in Muslim Mindanau.yaitu daerah muslim wilayah mindanau.
  Semua penduduk mindanau berjumlah 94 juta orang.masyarakat yang beragama islam 5 juta orang ,lainnya adalah agama katolik,agama mayoritas di Negara Filipina,kelompok pemeluk islam di mindanau adalah dari suku Moro,suatu suku tertua di filipina yang berabad-abad lampau datang kenegara ini dan perang melawan penjajahan spanyol.
   Suku Moro sendiri tersebar di Asia tenggara,ada beberapa di Indonesia dan Malaysia,di Maluku utara ada sekelompok suku Moro,maka itu nama daerahnya Moro tai atau morotai dekat halmahera,maluku utara.Di Riau juga ada .di Aceh juga ada.maka itu Surya Paloh dengan yayasannya ,berhasil negoisiasi membebaskan sepuluh sandera asal indonesia yang pekerja kapal batu bara,di tawan di tawi-tawi oleh pejuang Abu Sayyaf,mitra kami.
  Ada klaim beberapa Partai di Indonesia tentang pembebasan itu yang membuat kami tertawa.Alhamdulillah WNI sudah bebas,jangan pula berebut curi peran dan cari citra dari pembebasan tersebut.Hal itu jujur saja tidak menguntungkan Indonesia,Akan selalu ada penculikan dan sandera untuk mencari uang perjuangan.Bisa jadi daerah filipina selatan yang masih terdapat ribuan teroris,akan menjadikan wilayah lautnya seperti somalia,menjadi ajang pesta pembajak dan begal laut untuk mencari keuntungan material jarahan.
  Aku berjuang bukan untuk kelompok Abu Sayyaf dan Noor Misouri. Aku dan kelompokku menjadi grup teror sempalan di filipina selatan.Kami berjuang dengan Dana Abadi dari biang teroris dunia Black Market.Dana itu selalu rutin kami terima tiap kali akan membuat aksi teror bom besar.Sementara Kelomnpok Abu Sayyaf yang kehabisan dana,melakukan aksi bajak laut,mereka mencuri barang-barang berharga di kapal dan menculik awak kapal lalu minta tebusan kepada negara.
  Indonesia telah mengeluarkan banyak uang untuk membebasakan sepuluh sandera WNI yang baru saja dibebaskan .siapa bilang tidak pakai uang?mana mungkin sandera di bebaskan tanpa uang.kelompok Abu Sayyaf sudah mengultimatum,jika pada waktu yang ditentukan tidak ditebus,sandera itu akan di bunuh. Aku teroris separatis bukan kelompok Abu Sayyaf dan Noor Misouri.
  Kembali ke indonesia jauh sebelum anak buah kapal WNI diculik di mindanau selatan.Aku sudah bertobat dan meminta maaf kepada Ayah dan Ibuku.Aku bersujud di kaki ibu dan ayahku menyesali perbuatanku yang telah banyak membunuh orang-orang yang tidak bersaslah karena teror ke penguasa Indonesia.Ibu dan Ayahku telah memaafkan aku,dan Aku kembali ke masyarakat,Pensiun sebagai teroris.
  Pada saat Aku merakit bom di gunun Apo,Mindanau Aku bertemu dengan seorang kakek tua bertopi camping mirip petani.kakek itu mengajak Aku bicara dan Aku mendangarkan.Suaranya begitu bening dan jernih,baritone dan menyejukkan.kakek itu meminta Aku berhenti sebagai pembuat Bom dan berhenti melakukan pembunuhan kepada orang-orang yang tak bersalah.Agama islam,katanya tidak mengajarkan membunuh dan tidak mengajarkan jahat.Agama Islam adalah agama kasih sayang,kepada orang kafirpun,Islam harus selalu baik,kasih sayang dan saling mencintai.Tidak boleh berperang.
  ''Bertobatlah dan meminta ampunlah kepada Allah Wajalla,''pintanya.
''Bila Engkau mau bertobat,Aku akan memberimu kekayaan.Engkau akan kaya sebagai pengusaha dan sukses bersama manusia beragama apapun ,bukan hanya Islam.''desisnya.
  Setelah memberikan batu king safir kepadaku,lelaki tua renta itu lenyap seketika,Dia menghilang dalam hitungan detik.Dari beberapa kiyai taulah Aku ,bahwa ternyata kakek itu adalah Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam,Nabi yang masih hidup masa ribuan tahun untuk memberikan pertolongan kepada manusia.Aku alhamdulillah menjadi salah seorang yang dipilih yang bertemu di Mindanau Filipina selatan,di atas gunung Apo,Gunung tertinggi di Filipina,berketinggian 2.954 mdpl.Gunung Apo ternyata adalah tempat bertapaan kedua Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam selain di banten selatan,di goa sanghiyang sira,dekat kaki gunung honje,pandeglang,banten selatan.
  Jimat batu king safir pemberian Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam ,Aku simpan di rumahku di jakarta Barat.lalu mencari modal dan dagang bahan baju di Pasar Tanah Abang ,berdasarkan bantuan tempat usaha dari seorang teman ketika kuliah di IAIN Raden Fatah,Palembang.Dari usaha kain produksi Bandung itu ,usahaku meledak cepat.Berton-ton kain Aku ekspor ke Nigeria,Mali,Kenya,dan Afrika Selatan.
  Kini Alhamdulillah,berkat pertolongan Allah melalui Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam, Aku sukses menjadi eksportir kain dan pedagang di Tanah Abang,jakarta pusat.Teman baikku yang membantu modal dan tempat ,ikut kecipratan kekayaan juga.
  Walau Aku bukan teroris lagi dan sudah bertobat total,namun ada pula perasaan takut kepada aparat kepolisian.Aku merasa di bayang-bayangi oleh densus 88 yang akan menangkap Aku.Namun Aku berusaha untuk tenang dan ikhlas,pikirku dalam keadaan sukses seperti ini,Aku tetaplah tidak takut mati.kelebihan dari seorang Teroris dan itu di takuti polisi karena kami tidak takut mati.bahkan kami mencari agar mati syahid.Walau Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam membantah akan hal itu.Mati syahid bukan dengan jalan teror,membunuh orang yang tidak berdosa ataupun jahat.Mati syahid itu sederhana,saat berjuang keras untuk mencari makan buat anak istri,lalu mati dijalan itupun syahid.kata. Kanjeng Nabi Chaidir Alaihissalam.

You May Also Like

Subscribe by Email

Kisah Mantan Teroris Yang Bertemu Nabi Chaidir Alaihissalam
4/ 5
Oleh