Belum juga redam akan temuan senjata tanjam dan pistol penemuan jenglot hidup di lapas kerobokan kembali menghebohkan masyarakat Indonesia. Sosok jenglot diyakini masyarakat Indonesia sebagai salah satu makhluk misterius yang hingga kini masih menjadi pertanyaan besar di kalangan ilmuan. Bahkan belum ditemukan titik terang apakah sosok jenglot merupakan hewan atau beneran merupakan jelmaan dari manusia.
Sebagaimana berita yang beredar bahwa petugas Lapas Kerobokan melakukan penggeledahan di sejumlah ruangan nara pidana pada hari jumat lalu. Tindakan tersebut dilakukan menyusul terjadinya bentrokan antar nara pidana sehari sebelumnya yang menewaskan 2 orang. Selama dua hari petugas lapas melakukan penggeledahan sebanyak tiga kali yang dilakukan pada hari jumat siang dan malam, serta hari sabtu 19 Desember lalu.
Lebih menghebohkan lagi ketika petugas melakukan penggeledahan ketiga yakni pada hari sabtu, pasalnya sepasang jenglot yang diyakini sebagai barang mistis ditemukan di salah satu ruang tahanan dengan terbungkus kain putih. Selain menghebohkan petugas temuan ini tentu saja juga mengagetkan para narapidana yang tidak tahu menahu tentang siapa pemilik benda mistis tersebut.
Belum ada kejelasan dari petugas terkait penemuan jenglot di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Bali tersebut yang jelas saat ini benda menyeramkan tersebut masih diamankan sebagai barang bukti.
Kewaspadaan memang harus dilakukan jika benar rumor yang beredar di masyarat bahwa jenglot harus dikasih darah manusia sebagai makanannya. Lantas dari mana seorang nara pidana bisa mendapatkan darah manusia untuk memberi makanan sosok jenglot yang ia miliki?
Penemuan Jenglot di Indonesia memang sering terdengar di telinga kita, namun baru kali ini kasus terjadinya penemuan benda berbentuk menyerupai boneka kecil nan menyeramkan terjadi di dalam lembaga pemasyarakatan.
Kita tunggu saja kabar selanjutnya apakah pihak yang berwajib akan mengusut penemuan jenglot hidup di lapas kerobokan yang penuh misteri tersebut atau tidak.
Penemuan Jenglot Penuh Misteri
Dari penggeledahan hari pertama Petugas Lapas Kerobokan menemukan berbagai macam senjata tajam, senjata api, hingga sabu-sabu.Lebih menghebohkan lagi ketika petugas melakukan penggeledahan ketiga yakni pada hari sabtu, pasalnya sepasang jenglot yang diyakini sebagai barang mistis ditemukan di salah satu ruang tahanan dengan terbungkus kain putih. Selain menghebohkan petugas temuan ini tentu saja juga mengagetkan para narapidana yang tidak tahu menahu tentang siapa pemilik benda mistis tersebut.
Belum ada kejelasan dari petugas terkait penemuan jenglot di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan Bali tersebut yang jelas saat ini benda menyeramkan tersebut masih diamankan sebagai barang bukti.
Siapa pemiliknya?
Menurut keterangan petugas yang melakukan penggeledahan, barang tersebut ditemukan di bawah tempat tidur salah satu ruangan nara pidana. Namun sayangnya keterangan itu tidak memperjelas tentang siapa pemilik sepasang jenglot hidup itu.Kewaspadaan memang harus dilakukan jika benar rumor yang beredar di masyarat bahwa jenglot harus dikasih darah manusia sebagai makanannya. Lantas dari mana seorang nara pidana bisa mendapatkan darah manusia untuk memberi makanan sosok jenglot yang ia miliki?
Penemuan Jenglot di Indonesia memang sering terdengar di telinga kita, namun baru kali ini kasus terjadinya penemuan benda berbentuk menyerupai boneka kecil nan menyeramkan terjadi di dalam lembaga pemasyarakatan.
Ada kemungkinan bahwa sang pemilik merupakan nara pidana yang mempercayai barang-barang klenik semacam pusaka dan sebagainya. Jika dilihat dari fungsinya sebagaimana yang telah kita uraikan pada artikel jenglot adalah makhluk berbahaya, kemungkinan besar sang pemilik menyimpan benda itu sebagai sarana penjagaan diri dari bentrokan yang terjadi.Baca Juga: Menemukan Batu Akik Mustika Berkhodam
Kita tunggu saja kabar selanjutnya apakah pihak yang berwajib akan mengusut penemuan jenglot hidup di lapas kerobokan yang penuh misteri tersebut atau tidak.
Subscribe by Email
Penemuan Jenglot Hidup di Lapas Kerobokan Penuh Misteri
4/
5
Oleh
Asyifa Indania
