Kisah cerita misteri tersesat ke kampung jin dialami oleh rombongan mahasiswa yang tengah melakukan penelitian di daerah wentira palu. Kelima anggota kelompok tersebut mengaku tanpa sengaja tersesat di daerah perkebunan kopi selama 3 hari 2 malam dan banyak mengalami kejadian mistis seputar penghuni gaib kampung Uwentira. Seperti apa kisah dari perjalanan mereka selengkapnya dapat kita simak di bawah ini.
Rencana penelitian tersebut kurang lebih berlangsung selama 7 hari di dalam kawasan hutan lindung Uwentira Palu. Pada awalnya memang ada salah satu warga setempat yang diminta oleh rombongan untuk menjadi guide sekaligus petunjuk arah selama melakukan penelitian di dalam perkebunan kopi. Namun demikian setelah berjalan selama 2 hari rupanya warga yang juga menjadi tetua adat itu memiliki kepentingan keluarga yang tidak dapat ia tinggalkan. Karena alasan tersebut beliau berpamit pada rombongan peneliti yang terdiri dari 5 mahasiswa untuk kembali pulang dan berjanji akan mengirimkan utusan dari salah satu warga setempat yang juga mengenal baik daerah Uwentira.
Sekitar setengah hari kelompok peneliti itu menunggu di tengah perkebunan akhirnya menjelang matahari terbenam ada seorang lelaki tengah baya yang datang menghampiri. Mereka yakin bahwa orang tersebut merupakan seorang warga yang mendapat perintah dari tetua adat untuk menggantikan dirinya sebagai petunjuk jalan.
Tanpa basa basi akhirnya rombongan itu meminta untuk diantarkan menuju tengah perkebunan lebih dalam lagi. Dari sini peristiwa-peristiwa misterius mulai mereka rasakan, lelaki yang menunjukan jalan menuju ke tengah perkebunan tersebut terlihat sangat aneh, hampir tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Sementara itu rombongan mahasiswa hanya mengikutinya dari belakang. Hingga akhirnya di sebuah bukit terjal mereka memutuskan untuk beristiraha dan mempersiapkan peralatan perjalanan malam seperti baterai dan lampu emergensi.
Di balik bukit tersebut rombongan melihat sebuah pemukiman padat penduduk dengan bangunan-bangunan megah di dalamnya. Meskipun pada awalnya salah satu rombongan curiga dengan suasana itu namun karena ketua tim memutuskan untuk memasuki area perkampungan akhirnya mereka menuju kampung di atas bukit itu. Tujuan mereka ialah meminta bantuan seseorang untuk menjadi petunjuk jalan dalam perjalanan rombongan peneliti tersebut.
Menurut penuturan salah satu rombongan, kampung tempat mereka singgah sangat terlihat megah dan mewah. Bangunan-bangunan kokoh seolah menggambarkan kesejahteraan masyarakat di kampung tersebut. Keelokan arsitekstur tiap-tiap bangunan juga memberikan keyakinan akan kemakmuran kampung itu. Namun setelah berjalan mengelilingai kampung keanehan kembali terjadi. Hampir 2 jam lamanya mereka tidak menemukan seorang pun yang bersedia mengantarkan mereka.
Tidak terlihat kejanggalan tentang para penduduk di pemukiman tersebut, yang menjadi kejanggalan ialah bagaiman bisa ada sebuah kota besar dan megah di balik perkebunan dan hutan belantara. Dari sana para rombongan mulai teringat akan cerita dari tetua adat yang kemarin menjadi guide mereka. Mereka semakin yakin jika kampung yang mereka singgahi merupakan perkampungan jin yang tadinya diceritakan oleh tetua adat.
Suasana takut dan mencekam semakin mereka rasakan ketika tak bisa menemukan jalan keluar dari kampung tersebut. Memberanikan diri bertanya pada para penghuni kiranya sam saja hanya berputar-putar di pemukiman itu.
Selama tiga hari dua malam para mahasiswa rombongan ini berputar-putar mencari jalan keluar dari kampung tersebut. Pada malam kedua mereka memutuskan untuk singgah di bangunan semacam pendopo untuk beristirahat dan tidur sejenak.
Perasaan cemas, takut dan gundah menyelimuti seluruh rombongan, mereka hanya bisa berdoa agar ditunjukan jalan keluar. Tak lama kemudian ada dua orang lelaki yang menghampiri mereka, rupanya salah satu dari kedua lelaki tersebut adalah sang tetua adat.
Setelah pertemuan mereka akhirnya sang tetua adat meminta rombongan peneliti untuk mengajak keluar dari area perkebunan dan tidak melanjutkan penelitian.
Saking takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan akhirnya pada mahasiswa itu menurut dan kembali menuju perkampungan warga di bawah bukit perkebunan.
Di rumah sang tetua adat mereka menceritakan kejadian yang tanpa sengaja mereka alami selama tiga hari dua malam. Sang tetua pun lantas mengiyakan bahwa di daerah itu terdapat sebuah kampung jin yang kerap menjahili para pendatang, baik itu yang melintasi kota uwentira maupun para warga sekitar yang tengah melakukan kegiatan. Semoga kisah cerita misteri tersesat ke kampung jin uwentira di atas dapat menjadi hiburan bagi kita semua.
Sebuah rombongan mahasiswa asal universitas ternama di Indonesia pada pertengahan tahun 2015 yang lalu mendapat tugas dari sang dosen untuk melakukan penelitian di sebuah perkebunan daerah Palu. Semangat serta antusias mereka terhadap proses penelitian yang kiranya harus terselesaikan sebelum tahun 2016 terlihat sangat menantang. Terlebih tugas itu berkaitan dengan studi mereka di fakultas pertanian. Sampai disini sama sekali belum terlihat adanya cerita misteri tersesatnya mereka ke perkampungan jin.
Rencana penelitian tersebut kurang lebih berlangsung selama 7 hari di dalam kawasan hutan lindung Uwentira Palu. Pada awalnya memang ada salah satu warga setempat yang diminta oleh rombongan untuk menjadi guide sekaligus petunjuk arah selama melakukan penelitian di dalam perkebunan kopi. Namun demikian setelah berjalan selama 2 hari rupanya warga yang juga menjadi tetua adat itu memiliki kepentingan keluarga yang tidak dapat ia tinggalkan. Karena alasan tersebut beliau berpamit pada rombongan peneliti yang terdiri dari 5 mahasiswa untuk kembali pulang dan berjanji akan mengirimkan utusan dari salah satu warga setempat yang juga mengenal baik daerah Uwentira.
Sekitar setengah hari kelompok peneliti itu menunggu di tengah perkebunan akhirnya menjelang matahari terbenam ada seorang lelaki tengah baya yang datang menghampiri. Mereka yakin bahwa orang tersebut merupakan seorang warga yang mendapat perintah dari tetua adat untuk menggantikan dirinya sebagai petunjuk jalan.
Tanpa basa basi akhirnya rombongan itu meminta untuk diantarkan menuju tengah perkebunan lebih dalam lagi. Dari sini peristiwa-peristiwa misterius mulai mereka rasakan, lelaki yang menunjukan jalan menuju ke tengah perkebunan tersebut terlihat sangat aneh, hampir tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Sementara itu rombongan mahasiswa hanya mengikutinya dari belakang. Hingga akhirnya di sebuah bukit terjal mereka memutuskan untuk beristiraha dan mempersiapkan peralatan perjalanan malam seperti baterai dan lampu emergensi.
Betapa terkejutnya setelah prepare mereka tak lagi melihat lelaki yang tadinya menjadi petunjuk arah tersebut. Cerita misteri tersesat ke kampung jin uwentira mereka alami setelah mendaki perbukitan terjal yang menghalangi perjalanan mereka.Baca Juga: Gubuk Angker Tempat Pembunuhan Dibakar Warga
Di balik bukit tersebut rombongan melihat sebuah pemukiman padat penduduk dengan bangunan-bangunan megah di dalamnya. Meskipun pada awalnya salah satu rombongan curiga dengan suasana itu namun karena ketua tim memutuskan untuk memasuki area perkampungan akhirnya mereka menuju kampung di atas bukit itu. Tujuan mereka ialah meminta bantuan seseorang untuk menjadi petunjuk jalan dalam perjalanan rombongan peneliti tersebut.
Menurut penuturan salah satu rombongan, kampung tempat mereka singgah sangat terlihat megah dan mewah. Bangunan-bangunan kokoh seolah menggambarkan kesejahteraan masyarakat di kampung tersebut. Keelokan arsitekstur tiap-tiap bangunan juga memberikan keyakinan akan kemakmuran kampung itu. Namun setelah berjalan mengelilingai kampung keanehan kembali terjadi. Hampir 2 jam lamanya mereka tidak menemukan seorang pun yang bersedia mengantarkan mereka.
Tidak terlihat kejanggalan tentang para penduduk di pemukiman tersebut, yang menjadi kejanggalan ialah bagaiman bisa ada sebuah kota besar dan megah di balik perkebunan dan hutan belantara. Dari sana para rombongan mulai teringat akan cerita dari tetua adat yang kemarin menjadi guide mereka. Mereka semakin yakin jika kampung yang mereka singgahi merupakan perkampungan jin yang tadinya diceritakan oleh tetua adat.
Suasana takut dan mencekam semakin mereka rasakan ketika tak bisa menemukan jalan keluar dari kampung tersebut. Memberanikan diri bertanya pada para penghuni kiranya sam saja hanya berputar-putar di pemukiman itu.
Selama tiga hari dua malam para mahasiswa rombongan ini berputar-putar mencari jalan keluar dari kampung tersebut. Pada malam kedua mereka memutuskan untuk singgah di bangunan semacam pendopo untuk beristirahat dan tidur sejenak.
Betapa kagetnya ketika mereka terbangun dari tidur, mereka melihat suasana kampung yang mereka singgahi tak lagi terlihat. Bahkan pendopo yang mereka tempati berubah menjadi batu besar di tengah hutan belantara.
Perasaan cemas, takut dan gundah menyelimuti seluruh rombongan, mereka hanya bisa berdoa agar ditunjukan jalan keluar. Tak lama kemudian ada dua orang lelaki yang menghampiri mereka, rupanya salah satu dari kedua lelaki tersebut adalah sang tetua adat.
Setelah pertemuan mereka akhirnya sang tetua adat meminta rombongan peneliti untuk mengajak keluar dari area perkebunan dan tidak melanjutkan penelitian.
Saking takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan akhirnya pada mahasiswa itu menurut dan kembali menuju perkampungan warga di bawah bukit perkebunan.
Di rumah sang tetua adat mereka menceritakan kejadian yang tanpa sengaja mereka alami selama tiga hari dua malam. Sang tetua pun lantas mengiyakan bahwa di daerah itu terdapat sebuah kampung jin yang kerap menjahili para pendatang, baik itu yang melintasi kota uwentira maupun para warga sekitar yang tengah melakukan kegiatan. Semoga kisah cerita misteri tersesat ke kampung jin uwentira di atas dapat menjadi hiburan bagi kita semua.
Subscribe by Email
Cerita Misteri Tersesat Ke Kampung Jin Uentira Palu
4/
5
Oleh
Asyifa Indania