Saat ngantuk atau penat, sangat lazim kalau seseorang makin banyak menguap. Tak mengherankan, jika menguap kerap dijadikan pertanda kemalasan seseorang. Penelitian terbaru yang dipimpin Andrew Gallup ternyata membalik anggapan tersebut.
Peneliti dari New York State University, Amerika Serikat itu menyimpukan, lamanya seseorang menyuap menunjukkan bobot serta jumlah neuro yang ada di otak.
Gallup mengamati 205 video yang menampilkan adegan berbagai makhluk saat sedang menguap. Video berasal dari konten-konten open access di internet, termasuk dari youtube. Total ada 117 individu dari 24 spesies yang tampil dalam video-video tersebut.
Awalnya, penelitian ini dilakukan terhadap berbagai jenis hewan. Namun uniknya, perhitungan rata-rata waktu menguap ini ternyata juga bisa diaplikasikan pada manusia. Dalam pengamatannya, Gallup mencatat durasi mulut menganga saat makhluk-makhluk tersebut sedang menguap.
Jika memungkinkan, ia juga mengidentifikasi faktor lain misalnya apakah makhluk tersebut termasuk kategori dewasa atau masih muda.
Berturut-turut, spesies dengan durasi menguap paling lama berdasarkan penelitian tersebut adalah manusia, gajah afrika, simpanse, gorila. Namun begitu, penelitian ini masih belum bisa memecahkan misteri apa fungsi menguap yang sesungguhnya.
Menguap diketahui mampu membantu otak kita untuk melakukan sirkulasi lebih baik dan membuat suhunya menjadi lebih dingin. Tak hanya itu, menguap mampu meningkatkan proses mental pada otak. Yang menarik adalah, menguap juga bisa menular karena mempromosikan perhatian kolektif dan kewaspadaan secara bersama. Karena alasan inilah kita akan kerap ikut menguap begitu melihat orang lain juga menguap.
Sumber: http://www.arah.com/article/12908/misteri-menguap-makin-lama-menguap-berarti-otak-kamu
Peneliti dari New York State University, Amerika Serikat itu menyimpukan, lamanya seseorang menyuap menunjukkan bobot serta jumlah neuro yang ada di otak.
Gallup mengamati 205 video yang menampilkan adegan berbagai makhluk saat sedang menguap. Video berasal dari konten-konten open access di internet, termasuk dari youtube. Total ada 117 individu dari 24 spesies yang tampil dalam video-video tersebut.
Awalnya, penelitian ini dilakukan terhadap berbagai jenis hewan. Namun uniknya, perhitungan rata-rata waktu menguap ini ternyata juga bisa diaplikasikan pada manusia. Dalam pengamatannya, Gallup mencatat durasi mulut menganga saat makhluk-makhluk tersebut sedang menguap.
Jika memungkinkan, ia juga mengidentifikasi faktor lain misalnya apakah makhluk tersebut termasuk kategori dewasa atau masih muda.
Berturut-turut, spesies dengan durasi menguap paling lama berdasarkan penelitian tersebut adalah manusia, gajah afrika, simpanse, gorila. Namun begitu, penelitian ini masih belum bisa memecahkan misteri apa fungsi menguap yang sesungguhnya.
Menguap diketahui mampu membantu otak kita untuk melakukan sirkulasi lebih baik dan membuat suhunya menjadi lebih dingin. Tak hanya itu, menguap mampu meningkatkan proses mental pada otak. Yang menarik adalah, menguap juga bisa menular karena mempromosikan perhatian kolektif dan kewaspadaan secara bersama. Karena alasan inilah kita akan kerap ikut menguap begitu melihat orang lain juga menguap.
Sumber: http://www.arah.com/article/12908/misteri-menguap-makin-lama-menguap-berarti-otak-kamu
Subscribe by Email
Misteri Menguap: Makin Lama Menguap Berarti Otak Kamu ....
4/
5
Oleh
Asyifa Indania