Cerita Pesugihan Nyata - Peri merupakan salah satu wujud hantu sejenis kuntilanak, sama halnya dengan cerita penampakan peri penunggu pohon kemuning yang saya dapatkan dari penuturan seorang warga di kampung saya yang bernama Maryadi. Kisah ini memang sedikit lucu sesuai apa yang diceritakan oleh Maryadi. Kejadian tersebut sebenarnya sudah cukup lama, tepatnya ketika Maryadi masih remaja dan suka keluyuran malam.
Suatu ketika diceritakan oleh Maryadi sehabis keluar bersama rekan-rekannya menonton pertunjukan dangdut di alun-alun Balai Desa setempat. Selesai melihat pertunjukan dangdut sekitar pukul 23.30 WIB Maryadi dan teman-temannya tidak langsung pulang melalui jalan biasanya, meraka memilih melalui jalan memutar dengan melewati kampung-kampung sebelah sebelum menuju rumah mereka.
Dalam kesempatan ini rombongan para pemuda labil tersebut berhenti di pinggir kolam ikan dimana ditempat tersebut terdapat pohon Mangga yang sedang berbuah lebat. Jojon yang merupakan teman Maryadi langsung bringasan melihat buah mangga bergelantungan seakan menantang untuk segera dipetiknya. Namun karena pohon mangga tersebut besar dan tinggi mereka memilih melempari menggunakan batu bata dengan harapan ada mangga yang kena sasaran dan terjatuh.
Ia tak sadar jika pohon di hadapannya merupakan pohon kemuning yang banyak diyakini orang bahwa ada penunggunya berupa hantu.
Tiba-tiba ada sentuhan tangan lembut di pundak Maryadi sambil berkata.
“Mas kok kencing sembarangan sih? Malu ah kelihatan xixixixiixixix”.
Benar saja, Yadi yang tengah terpisah dengan teman-temannya melihat penampakan peri penunggu pohon kemuning. Namun pemuda konyol tersebut tidak menyadari bahwa yang telah menepuk punggungnya merupakan hantu penunggu pohon kemuning di dekatnya.
Justru dengan setengah ngegombal Yadi bertanya ke sosok perempuan cantik tersebut.
“Ih mbak e kok ayu temen tah, gak kalah karo penyanyi dangdut sik tas manggung mau, oleh kenalan mbak?”
Pertanyaan Yadi tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih demikian.
“ih mbak kok cantik sekali, gak kalah sama penyanyi dangdut yang tadi habis pentas, boleh kenalan mbak?” Tanya Maryadi sambil menjulurkan tangannya mengajak berjabat tangan.
Ketika bersalaman dengan sosok hantu penunggu pohon tersebut tiba-tiba Yadi merasakan merinding dan curiga, terlebih tangan yang ia jabat terasa dingin seperti es.
Sambil gemeteran Yadi kembali menatap wajah wanita yang terlihat sangat cantik dan anggun tersebut. Namun tiba-tiba kecantikannya berubah menjadi rusak, terlihat kedua matanya menonjol keluar dan perlahan terlihat tengkorak nya. Hiiiii serem....
Tanpa basa-basi Yadi lari sekuat tenaga mendekati teman-temannya yang berada di bawah pohon mangga. Saking takutnya ia terpeleset dan jatuh ke kolam ikan di sebelah pohon mangga. Jojon dan teman lainnya pun tertawa terbahak-bahak melihat Yadi kejebur kolam ikan yang kotor.
Pulang dengan basah kuyup seperti habis berenang di sungai merupakan pengalaman misteri yang dialami oleh Maryadi ketika melihat penampakan peri penunggu pohon kemuning.
Suatu ketika diceritakan oleh Maryadi sehabis keluar bersama rekan-rekannya menonton pertunjukan dangdut di alun-alun Balai Desa setempat. Selesai melihat pertunjukan dangdut sekitar pukul 23.30 WIB Maryadi dan teman-temannya tidak langsung pulang melalui jalan biasanya, meraka memilih melalui jalan memutar dengan melewati kampung-kampung sebelah sebelum menuju rumah mereka.
Dalam kesempatan ini rombongan para pemuda labil tersebut berhenti di pinggir kolam ikan dimana ditempat tersebut terdapat pohon Mangga yang sedang berbuah lebat. Jojon yang merupakan teman Maryadi langsung bringasan melihat buah mangga bergelantungan seakan menantang untuk segera dipetiknya. Namun karena pohon mangga tersebut besar dan tinggi mereka memilih melempari menggunakan batu bata dengan harapan ada mangga yang kena sasaran dan terjatuh.
Baca Juga: Misteri Rumah Hantu Bekas PemakamanRupanya mereka baru sadar ketika melihat penampakan bulan terlihat bulat menandakan bulan purnama tengah datang. Sambil memungut mangga yang terjatuh karena lemparan batu Maryadi lantas berjalan menuju pinggir kolam karena saking kebelet buang air kecil.
Ia tak sadar jika pohon di hadapannya merupakan pohon kemuning yang banyak diyakini orang bahwa ada penunggunya berupa hantu.
Tiba-tiba ada sentuhan tangan lembut di pundak Maryadi sambil berkata.
“Mas kok kencing sembarangan sih? Malu ah kelihatan xixixixiixixix”.
Benar saja, Yadi yang tengah terpisah dengan teman-temannya melihat penampakan peri penunggu pohon kemuning. Namun pemuda konyol tersebut tidak menyadari bahwa yang telah menepuk punggungnya merupakan hantu penunggu pohon kemuning di dekatnya.
Justru dengan setengah ngegombal Yadi bertanya ke sosok perempuan cantik tersebut.
“Ih mbak e kok ayu temen tah, gak kalah karo penyanyi dangdut sik tas manggung mau, oleh kenalan mbak?”
Pertanyaan Yadi tersebut jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih demikian.
“ih mbak kok cantik sekali, gak kalah sama penyanyi dangdut yang tadi habis pentas, boleh kenalan mbak?” Tanya Maryadi sambil menjulurkan tangannya mengajak berjabat tangan.
Ketika bersalaman dengan sosok hantu penunggu pohon tersebut tiba-tiba Yadi merasakan merinding dan curiga, terlebih tangan yang ia jabat terasa dingin seperti es.
Sambil gemeteran Yadi kembali menatap wajah wanita yang terlihat sangat cantik dan anggun tersebut. Namun tiba-tiba kecantikannya berubah menjadi rusak, terlihat kedua matanya menonjol keluar dan perlahan terlihat tengkorak nya. Hiiiii serem....
Tanpa basa-basi Yadi lari sekuat tenaga mendekati teman-temannya yang berada di bawah pohon mangga. Saking takutnya ia terpeleset dan jatuh ke kolam ikan di sebelah pohon mangga. Jojon dan teman lainnya pun tertawa terbahak-bahak melihat Yadi kejebur kolam ikan yang kotor.
Pulang dengan basah kuyup seperti habis berenang di sungai merupakan pengalaman misteri yang dialami oleh Maryadi ketika melihat penampakan peri penunggu pohon kemuning.
Subscribe by Email
Penampakan Peri Penunggu Pohon Kemuning di Bulan Purnama
4/
5
Oleh
Asyifa Indania