Cerita hantu kuntilanak merah ini merupakan sebuah peristiwa nyata yang terjadi beberapa tahun silam. Kisah misteri yang satu ini dialami oleh rombongan pramuka yang tengah melakukan kegiatan persami di sebuah bumi perkemahan sebut saja “Miniwana” namanya. Miniwana merupakan salah satu bumi perkemahan terkenal di daerah Jawa Tengah yang kerap menjadi tempat para praja muda melakukan kegiatan kepramukaan khususnya perkemahan.
Sedikit gambaran tentang miniwana, yakni sebuah hutan lindung yang cukup rimbun dan dipenuhi oleh pepohonan tinggi menjulang. Di bagian tengah hutan lindung tersebut terdapat tanah lapang cukup luas yang kerap dijadikan tempat perkemahan para anggota pramuka. Sebelum melakukan kegiatan biasanya para pembina terlebih dahulu meminta ijin serta bantuan kepada para sesepuh di daerah tersebut agar membantu mereka dalam melancarkan kegiatan khususnya dalam mengusir hantu yang kerap diperbincangkan di tempat tersebut.
Dari awal kegiatan memang sudah terlihat keanehan dan kejanggalan terjadi di sekitar bumi perkemahan tersebut. Mulai dari kedatangan rombongan pramuka yang disambut dengan kabut tebal hingga turunnya hujan ketika cuaca panas kerontang.
Namun demikian rupanya pertanda alam tidak banyak dimengerti oleh para rombongan maupun pembina pramuka SMA Pandanwangi. Kegiatan tetap dilakukan sebagaimana rencana yang telah dijadwalkan. Nahasnya kisah yang dianggap mitos oleh sebagian orang mengenai hantu kuntilanak merah yang suka mengganggu para rombongan pramuka tidak diindahkan oleh pembina pramuka.
Benar saja, ketika tengah melakukan kegiatan jeris malam seorang murid sekaligus anggota pramuka mengalami kerasukan, setelah siuman siswa tersebut mengaku bahwa didatangi oleh seorang wanita berambut panjang dan bermuka seram serta mengenakan pakaian berwarna merah.
Sontak para pembina kepikiran tentang hantu kuntilanak yang kerap diceritakan masyarakat setempat yang tadinya mereka anggap sebagai mitos dan hoax semata.
Salah satu pembina mengusulkan untuk mencari bantuan kepada para tetua setempat atau sesepuh di wilayah bumi perkemahan Miniwana untuk membantu mereka agar hantu kuntilanak tidak lagi berulah dan mengganggu kegiatan mereka.
Namun dewan ketua pembina menganggap bahwa usulan tersebut merupakan usulan kosong yang tidak perlu dilakukan dan dipikirkan. Karena sudah menjadi keputusan dewan pembina maka kegiatan perkemahan tetap dilakukan hingga akhirnya kembali terjadi peristiwa menyeramkan sekaligus mengerikan.
Hampir seluruh siswa yang mengikuti kegiatan kemah tersebut khususnya siswa wanita mengalami kesurupan secara bersamaan. Kesurupan masal tersebut membuat situasi semakin kacau hingga memaksa dewan ketua pembina turun ke pemukiman penduduk dan meminta bantuan mereka untuk menyembuhkan para peserta perkemahan dari kerasukan makhluk gaib.
Demikian kisah cerita hantu kuntilanak merah mengganggu rombongan pramuka yang dapat kita ambil pelajaran terkait dengan sopan santun terhadap sesama sebagaimana peribahasa yang mengatakan bahwa “dimana bumi dipijak disana langit dijunjung”.
Sedikit gambaran tentang miniwana, yakni sebuah hutan lindung yang cukup rimbun dan dipenuhi oleh pepohonan tinggi menjulang. Di bagian tengah hutan lindung tersebut terdapat tanah lapang cukup luas yang kerap dijadikan tempat perkemahan para anggota pramuka. Sebelum melakukan kegiatan biasanya para pembina terlebih dahulu meminta ijin serta bantuan kepada para sesepuh di daerah tersebut agar membantu mereka dalam melancarkan kegiatan khususnya dalam mengusir hantu yang kerap diperbincangkan di tempat tersebut.
Baca Juga: Penampakan Hantu Nyata Tertangkap KameraEntah karena ketidaktahuan para pembina yang menjadi pembina kegiatan pramuka SMA Padanwangi atau karena kelalaian mereka yang jelas pada waktu anak-anak kelas X SMA Pandanwangi melakukan kegiatan persami ijin pada sesepuh setempat tidak dilakukan.
Dari awal kegiatan memang sudah terlihat keanehan dan kejanggalan terjadi di sekitar bumi perkemahan tersebut. Mulai dari kedatangan rombongan pramuka yang disambut dengan kabut tebal hingga turunnya hujan ketika cuaca panas kerontang.
Namun demikian rupanya pertanda alam tidak banyak dimengerti oleh para rombongan maupun pembina pramuka SMA Pandanwangi. Kegiatan tetap dilakukan sebagaimana rencana yang telah dijadwalkan. Nahasnya kisah yang dianggap mitos oleh sebagian orang mengenai hantu kuntilanak merah yang suka mengganggu para rombongan pramuka tidak diindahkan oleh pembina pramuka.
Benar saja, ketika tengah melakukan kegiatan jeris malam seorang murid sekaligus anggota pramuka mengalami kerasukan, setelah siuman siswa tersebut mengaku bahwa didatangi oleh seorang wanita berambut panjang dan bermuka seram serta mengenakan pakaian berwarna merah.
Sontak para pembina kepikiran tentang hantu kuntilanak yang kerap diceritakan masyarakat setempat yang tadinya mereka anggap sebagai mitos dan hoax semata.
Salah satu pembina mengusulkan untuk mencari bantuan kepada para tetua setempat atau sesepuh di wilayah bumi perkemahan Miniwana untuk membantu mereka agar hantu kuntilanak tidak lagi berulah dan mengganggu kegiatan mereka.
Namun dewan ketua pembina menganggap bahwa usulan tersebut merupakan usulan kosong yang tidak perlu dilakukan dan dipikirkan. Karena sudah menjadi keputusan dewan pembina maka kegiatan perkemahan tetap dilakukan hingga akhirnya kembali terjadi peristiwa menyeramkan sekaligus mengerikan.
Hampir seluruh siswa yang mengikuti kegiatan kemah tersebut khususnya siswa wanita mengalami kesurupan secara bersamaan. Kesurupan masal tersebut membuat situasi semakin kacau hingga memaksa dewan ketua pembina turun ke pemukiman penduduk dan meminta bantuan mereka untuk menyembuhkan para peserta perkemahan dari kerasukan makhluk gaib.
Baca Juga: Bertemu Kuntilanak di Pematang SawahSetelah dilakukan berbagai upaya dan usaha serta doa oleh tetua atau sesepuh di wilayah bumi perkemahan Miniwana akhirnya seluruh siswa yang tadinya kerasukan satu persatu mulai sadar dan siuman.
Demikian kisah cerita hantu kuntilanak merah mengganggu rombongan pramuka yang dapat kita ambil pelajaran terkait dengan sopan santun terhadap sesama sebagaimana peribahasa yang mengatakan bahwa “dimana bumi dipijak disana langit dijunjung”.
Subscribe by Email
Hantu Kuntilanak Merah Mengganggu Rombongan Pramuka
4/
5
Oleh
Asyifa Indania