Ajain semar mesem baik berupa keris maupun mantra banyak diburu anak muda sebagai sarana memikat hati wanita tanpa puasa yang dipercaya berkhasiat ampuh dan cepat reaksinya. Pada postingan kali ini kami akan membahas hal tersebut antara mantra dan pusaka manakah yang lebih kita pilih. Seperti apa wujud dari keris maupun mantra tersebut? Langsung saja kita simak di bawah ini.
Tidak ada yang dapat menjelaskan secara ilmiah mengenai khasiat dari mantra semar mesem ini meskipun banyak orang yang mempercayainya. Hal ini tidak serta merta terjadi demikian melainkan karena diduga kuat dalam mantra tersebut terdapat khodam atau penunggu yang kemudian menolong atau membatu orang yang mengamalkan ajaran tersebut.
Pusaka asli diyakini merupakan warisan dari para leluhur dan ada pula yang didapatkan melalui sebuah ritual penarikan benda pusaka. Beberapa narasumber yang pernah kami tanyai mengenai syarat dan ritual dalam menggunakan keris semar mesem tersebut hampir semua menuturkan bahwa setiap pusaka memiliki khodam serta kunci berupa mantra yang dapat digunakan sebagai pemanggil khodam tersebut. Tanpa mantra atau kunci itu maka sebuah pusaka sakti sekalipun tidak akan dapat bermanfaat secara maksimal.
Lantas pilih mana antara ajian dan keris semar mesem? Jika jika mantra semar mesem tentu wujudnya berupa rapalan yang musti kita baca sementara pusaka berwujud keris. Semoga menghibur.
Mantra
Ilmu ini erat dikaitkan dengan sebuah mantra kuno yang konon memiliki khasiat sebagai salah satu mantra untuk memikat wanita jarak jauh. Jenis ilmu ini disinyalir telah ada sejak masa Hindu Budha di Indonesia. Tak heran jika dalam mendapatkan jenis ilmu kejawen ini para pengamal harus melakukan berbagai macam syarat dan ritual seperti puasa selama bilangan yang ditentukan serta mengamalkan mantra atau baca-bacaan sebanyak bilangan tertentu pula.Hanya Ilustrasi |
Tidak ada yang dapat menjelaskan secara ilmiah mengenai khasiat dari mantra semar mesem ini meskipun banyak orang yang mempercayainya. Hal ini tidak serta merta terjadi demikian melainkan karena diduga kuat dalam mantra tersebut terdapat khodam atau penunggu yang kemudian menolong atau membatu orang yang mengamalkan ajaran tersebut.
Baca Juga: Misteri Tanjakan Cinta Gunung Semeru
Keris
Selain mantra dan ritual yang kerap diburu oleh laki-laki untuk berniat memikat hati wanita atau bahkan dengan tujuan buruk seperti merangsang dan meningkatkan birahi wanita tertentu masih ada salah satu kepercayaan orang jawa tentang semar mesem. Yakni berupa keris pusakan yang biasanya berbentuk kecil dan berwujud layaknya tokoh semar pada pewayangan jawa.Pusaka asli diyakini merupakan warisan dari para leluhur dan ada pula yang didapatkan melalui sebuah ritual penarikan benda pusaka. Beberapa narasumber yang pernah kami tanyai mengenai syarat dan ritual dalam menggunakan keris semar mesem tersebut hampir semua menuturkan bahwa setiap pusaka memiliki khodam serta kunci berupa mantra yang dapat digunakan sebagai pemanggil khodam tersebut. Tanpa mantra atau kunci itu maka sebuah pusaka sakti sekalipun tidak akan dapat bermanfaat secara maksimal.
Baca Juga: Ajian Macan Putih Prabu Siliwangi Tanpa PuasaPada saat ini banyak kalangan yang mengaku bahwa ia mampu menarik benda pusaka dan memberikan kepada orang lain dengan mahar atau biaya yang mereka bandrol. Dalam ritual tersebut memang tidak banyak yang mampu mengungkapkan secara gamblang, yang jelas secara kasar bisa dikatakan bahwa mereka mengambil benda pusaka berupa keris semar mesem dan kemudian menjualnya pada orang lain.
Baca Juga: Ilmu Pelet Jarak Jauh Tanpa Puasa Bikin Wanita Tergila-gilaEntah darimana awal kunci atau rapalan yang mereka berikan kepada pengguna jasanya namun hampir setiap ada proses jual beli rapalan tetap ada dan tidak ketinggalan yang konon menjadi kunci untuk menggunakan pusaka tersebut.
Lantas pilih mana antara ajian dan keris semar mesem? Jika jika mantra semar mesem tentu wujudnya berupa rapalan yang musti kita baca sementara pusaka berwujud keris. Semoga menghibur.
Subscribe by Email
Semar Mesem Pilih Mantra Atau Keris?
4/
5
Oleh
Asyifa Indania